Para ilmuwan telah mengumpulkan sampel DNA dari lumba-lumba hasil persilangan yang unik, yang terdampar di utara Australia Barat.
Walau lumba-lumba hasil silang itu terlihat sesekali, ia diyakini menjadi yang pertama kalinya di dunia untuk dipelajari.
BACA JUGA: VIDEO: Restu Anggraini Perluas Pasar Busana Muslim Indonesia ke Australia
Mamalia itu terdampar di Pantai Cable, Broome, pada bulan Januari, tetapi meski upaya terbaik dilakukan para penjaga dari Departemen Taman dan Margasatwa, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Petugas satwa liar senior, Doug Cochrane, mengatakan, ia gembira saat melihat foto-foto mamalia itu.
BACA JUGA: Belajar Fesyen di Melbourne Berikan Kesempatan Untuk Mendunia
"Penampakan lumba-lumba ini tak sesuai dengan buku panduan khas dan deskripsi tertentu dari lumba-lumba -bahkan dari setiap lumba-lumba di tempat lain di dunia," jelasnya.
"Penampakannya panjang dan kepalanya memiliki penampilan yang tak cukup menunjukkan bahwa ia berasal dari bagian tertentu dari air," tambahnya.
BACA JUGA: Mengharukan, Ibu Terpaksa Lempar Bayinya dari Lantai Dua Saat Kebakaran
Tes awal mengonfirmasi bahwa lumba-lumba ini mati karena cacing paru-paru dan insufisiensi ginjal karena cacing tersebut.
Departemen Taman dan Margasatwa mengatakan, tanda goresan pada tubuhnya bisa saja disebabkan oleh perilaku normal dari lumba-lumba lainnya.
Orang tua lumba-lumba tak diketahui
Doug mengatakan, analisis jaringan telah mengungkapkan bahwa ibu sang lumba-lumba langka ini adalah lumba-lumba sirip pesek asal Australia.
Namun ia menyebut, tes tak bisa menentukan asal-usul ayahnya.
"Ayahnya sedikit lebih sulit untuk diidentifikasi karena Anda harus memiliki cukup sampel DNA untuk banyak spesies yang berbeda, karena kami tahu bahwa spesies itu seperti lumba-lumba botol, lumba-lumba punggung bungkuk Australia dan satu atau dua spesies bisa kawin silang dengan lumba-lumba sirip pesek," jelasnya.
Ia menerangkan, "Anda mendapatkan beberapa spesies yang benar-benar menghabiskan waktu di daerah yang sama dan berinteraksi, mereka akan berburu di wilayah yang sama dan saya rasa periode kawin terjadi dan hormon berpacu, selalu ada kemungkinan untuk ‘melompat pagar’."
Doug mengatakan, penemuan itu membuat gembira dunia ilmu pengetahuan.
"Ini bukan pertama kalinya ia terlihat tapi itu terjadi sangat jarang. Ini spesimen pertama dan hanyalah spesimen tertentu yang kami miliki di wilayah pantai kami,” tuturnya.
Ia menyambung, "Cukup menarik bahwa kami masih melihat sesuatu yang baru di luar sana, di laut yang membatasi pantai kami."
Lumba-lumba langka ini muncul tak lama setelah paus Omura pertama Australia Barat ditemukan di Taman Laut Ningaloo pada bulan Maret 2015.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Hanya Bawa Nama Indonesia, Rio Siap Buktikan Diri di F1 Australia