PEMBALAP F1 pertama dari Indonesia, Rio Haryanto mengaku sudah benar-benar mempersiapkan dirinya untuk mengikuti balapan pertamanya di ajang ini. Rio akan menjajal sirkuit Formula 1 Albert Park, 20 Maret mendatang.

Balapan yang akan digelar di Melbourne, Australia, akan menjadi pembuka sesi Formula 1 tahun 2016. Tentunya ini menjadi kesempatan yang sangat dinanti-nantikan oleh pembalap Rio Haryanto.

BACA JUGA: Aksi Nelayan Australia Selamatkan Hiu yang Tersangkut Tali Karang Dermaga

"Melbourne akan menjadi momen yang besar bagi saya, negara saya, pendukung dan penggemar saya," ujarnya seperti yang dikutip dari situs resmi Grand Prix Australia.

Tak hanya itu, upaya Rio pun akan menjadi bukti kemampuan tim Manor Racing asal Inggris bersama dengan rekan satu timnya asal Jerman, Pascal Wehrlein.

BACA JUGA: Pengguna Aplikasi Perbankan Android Jadi Target Kejahatan Internet Canggih

Rio akan mengemudikan kendaraan jenis MRT05 dengan mesin Mercedes yang sempat mengalami masalah teknis saat uji coba.

Tetapi Rio dan Pascal tetap merasa yakin dengan kemampuan mobilnya, terlebih tim Manor Racing kini berada di bawah pimpinan Dave Ryan, yang juga pernah memimpin tim McLaren.

BACA JUGA: Seorang Sarjana Komputer Australia Masuk Daftar Relawan Pembom Bunuh Diri ISIS

Untuk urusan teknis dipercayakan kepada Nikolas Tombazis, ahli aerodinamik dan Pat Fry, konsultan mesin. Keduanya sama-sama pernah bekerja untuk tim Ferari.

"Saya merasa kendaraan telah dikembangkan dengan sangat baik... dan saya tak sabar lagi untuk melihat [kemampuan]nya di Melbourne," tambah RIo, yang sudah menyelesaikan uji coba pre-season di Spanyol.

Formula 1 Grand Prix Australia akan mulai digelar 17 hingga 20 Maret 2016.

Tahun ini pun menjadi istimewa karena Melbourne telah menjadi tuan rumah balapan F1 di Australia selama 20 tahun berturut-turut. Harga tiket Formula 1 berkisar antara $55 hingga $99, atau sekitar 550 ribu hingga satu juta rupiah.

Formula 1 telah memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi negara bagian Victoria, khususnya kota Melbourne. Sumbangan dari balapan berkelas dunia ini telah menyumbang pendapatan negara bagian sekitar $35 juta, sekitar Rp 35 miliar.

Jumlah pengunjung bisa mencapai hampir 25.000 dari seluruh Australia dan kurang dari 10.000 dari luar Australia.

Tetapi perdebatan soal perlukah Melbourne menjadi tuan rumah Formula 1 masih diperbincangkan. Tercatat dana yang dibutuhkan untuk menggelar balapan ini mencapai lebih dari $55 juta atau Rp 55 miliar -bersumber dari pajak warga, dan dianggap tidak sebanding dengan pendapatan yang diterima.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produksi Pangan Global Bisa Perburuk Upaya Penanganan Perubahan Iklim

Berita Terkait