IMF Catat Utang Global Melonjak Tajam, Terbesar sejak Perang Dunia II

Jumat, 17 Desember 2021 – 19:58 WIB
IMF mencatat utang global melonjak tajam. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat utang global melonjak tajam. Angka utang pecah rekor USD 226 triliun 2020 karena pandemi Covid-19 dan resesi.

Utang global naik menjadi 256 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2020.

BACA JUGA: Ramalan Baik IMF untuk Ekonomi China, Indonesia Juga Ikut Ketiban Untung

Direktur Departemen Urusan Fiskal IMF Vitor Gaspar mengatakan lonjakan utang global menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.

Hal itu dituliskan Vitor dalam sebuah blog bersama rekan-rekannya, mengutip angka-angka dari Database Utang Global terbaru IMF.

BACA JUGA: Ramalan IMF Bikin Ketar-ketir, Pemerintah Pasang Kuda-Kuda

Vitor menyampaikan peningkatan utang sangat mencolok di negara-negara maju. Utang publik naik sekitar 70 persen PDB pada 2007 menjadi 124 persen dari PDB pada 2020.

Menurut IMF, utang swasta naik pada kecepatan yang lebih moderat dari 164 menjadi 178 persen PDB pada periode yang sama.

BACA JUGA: Cadangan Devisa Negara Agustus Menanjak, Ada Campur Tangan IMF

Para pejabat IMF mencatat tantangan penting bagi pembuat kebijakan adalah meramu formulasi yang tepat dari kebijakan fiskal dan moneter dalam lingkungan utang yang tinggi.

Di sisi lain, inflasi terus meningkat, karena lonjakan utang memperkuat kerentanan.

"Risiko akan diperbesar jika suku bunga global naik lebih cepat dari yang diperkirakan dan pertumbuhan goyah. Pengetatan kondisi keuangan yang signifikan akan meningkatkan tekanan pada pemerintah, rumah tangga, dan perusahaan yang paling berutang," kata mereka.

Para pejabat IMF menyatakan beberapa negara, terutama yang memiliki kebutuhan pembiayaan bruto yang tinggi atau eksposur terhadap volatilitas nilai tukar, mungkin perlu melakukan penyesuaian lebih cepat.

Hal itu untuk menjaga kepercayaan pasar dan mencegah tekanan fiskal yang lebih mengganggu.

Selain itu, pandemi dan kesenjangan pembiayaan global menuntut kerja sama dan dukungan internasional yang kuat dan efektif untuk negara-negara berkembang. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler