Kapal kayu yang mengangkut 255 imigran itu sejak Jum’at (16/10), sudah tak lagi terhalang KRI Teuku Umar
BACA JUGA: Biaya Pelantikan SBY Cuma Rp 341 juta
Posisinya rapat dengan Dermaga Indah Kiat, Merak, BantenBACA JUGA: SBY Sudah Teken UU Kesehatan
Ratusan imigran sejak Kamis, (15/10) lalu melakukan mogok makan, kondisinya mulai lemahBahkan, kemarin, enam orang diantara ratusan imigran itu jatuh pingsan karena kekurangan cairan (dehidrasi) dan kondisi badan makin melemah
BACA JUGA: JK Ditawari Mengabdi Lagi
Mereka tetap menolak nasi bungkus yang disediakan Badan Dunia Internasional Organization for Migration (IOM) yang berkoordinasi dengan pihak imigrasi setempatRatusan nasi bungkus menumpuk di pinggiran bandara karena mereka menolak menerimanyaKepada wartawan dalam dan luar negeri, Brentha, seorang bocah berusia 9 tahun bercerita tentang alasan mereka meninggalkan tanah kelahirannya, Srilanka lantaran dilanda perang
Dengan bahasa Inggris yang cukup fasih, Brentha yang didampingi orangtuanya tak kuat dengan kondisi yang saat ini terjadi di Sri Lanka"Setiap hari terjadi pembunuhan dan penculikanJadi tolong selamatkan kami," katanya memelasSiswi Daybridge Internasional School, di Sri Lanka itu mengaku tidak lagi punya saudara
Dia meninggalkan Sri Lanka bersama kedua orangtuanyaKetika ditanya apakah pernyataan para imigran itu bohong sepertu tuduhan pihak pemerintah Sri Lanka, Alex yang mendampingi Brentha membantah tuduhan ituDitegaskannya, mereka meninggalkan negaranya hanya karena ingin hidup dengan damai
Sementara di negaranya, perang terus berlangsung dan m,engusik kedamaian merekaPada bagian lain, Komanan Lanal (Dan Lanal) Banten, Kolonel Laut (P) Irawan, kepada media menuturkan, para imigran kompak menolak dievakuasiMereka lebih memilih tinggal di atas kapal sampai keinginan mereka untuk ke Australia dikabulkan.
"Lihat saja, mereka kompak menolak dan memaksa untuk tetap bertahan di atas kalap," kata IrawanKetika ditanya akan dikemanakan para imigran itu selanjutnya, Irawan menolak untuk berkomentar"Wah itu urusan imigrasi, bukan kewenangan kita lagi," ujarnya.
Seperti diketahui, imigran gelap asal Sri Lanka yang berjumlah sekitar 255 jiwa diamankan TNI AL Banten di Perairan Selat SundaKapal yang mengangkut imigran itu diketahui oleh TNI AL saat kapal kayu jenis cargo bernama Jaeles berada di sebelah barat Pontianak atau sekitar 130 mil dari Pulau Kalimantan
Tujuan para imigran tersebut adalah AustarliaMereka bertujuan untuk mendapatkan suaka politik di negara kanguru tersebutSekitar pukul 02.00, Minggu dinihari lalu, kapal kayu yang membawa imigran yang di dalamnya ada anak-anak dan perempuan itu disergap KRI Tengku Umar 385, KRI Kobra, KRI Krait dan KAL Tamposo milik TNI AL dari Komando Armada Kawasan Barat, pada posisi 6 07 138 s-105 41 90 e, di sekitar perairan sebelah selatan Pulau Rakata(fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Sebagian Kecil Tugas Kembali
Redaktur : Tim Redaksi