jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Imparsial Gufron Mabruri mengkritisi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menganggap konflik di Papua masalah kecil dan jangan dibesar-besarkan.
Gufron menilai pernyataan Presiden ketujuh RI itu sama sekali jauh dari realitas yang terjadi di Papua.
BACA JUGA: Hendardi Kritisi Jokowi dan Prabowo soal Papua, Ada Kata âTidak Mauâ & Tidak Mampu
"Pernyataan presiden ini sulit di?pahami, dimengerti, dan bahkan menyakitkan bagi para korban kekerasan dan pelanggaran HAM," ucap Gufron melalui siaran pers, Selasa (11/7).
Dia menuturkan hingga saat ini fakta yang terjadi di Papua adalah konflik masih terus berlan?g?sung tidak menentu, bahkan korban jiwa warga sipil, anggota TNI, dan Polri masih berjatuhan.
BACA JUGA: Pemerkosa Anak Kandung Tewas Dianiaya Sesama Tahanan, Konon Inilah Motif Pelaku
Pada 2021-2022 saja, warga sipil, anggota TNI, dan Polri yang tewas sudah di atas 50 orang.
Data itu menurutnya belum termasuk insiden pada tahun-tahun sebelumnya, di mana ko?rban kekerasan dan Pelanggaran HAM banyak terjadi di Papua.
BACA JUGA: Kampung Al-Furqon Didatangi Gerombolan Bermotor, 2 Pria Acungkan Senpi, Mencekam
Selain itu, Gufron menyebut konflik di Papua juga diwarnai dengan terdapatnya pengungsi, impunitas yang terus berlangsung di mana pelaku pelanggaran HAM bebas dari penghukuman.
"Soal sandera yang belum kunjung bebas, penangkapan sewenang wenang pada aktivis demokrasi di Papua," dan masalah lainnya," ujar dia.
Dalam konteks itulah Imparsial menilai per?nyataan Presiden Jokowi sama sekali jauh dari realitas masalah yang terjadi di Papua.
"Presiden perlu berkaca lagi dan memahami serta mendalami konflik yang terjadi di Papua," ucap Gufron.
Jika presiden menganggap warga sipil tewas dan pelaku?nya tidak mendapatkan hukuman adalah hal yang kecil, kata Gufron, maka hal itu bukan hanya melukai korban tetapi masyarakat luas.
"Di dalam negara hukum, ada kondisi impunitas di dalam suatu wilayah, tetapi presidenya bilang hal itu hal kecil maka ini jelas sangat memprihatinkan," tutur Gufron menegaskan.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam