Imparsial Soroti Pengadaan Alutsista Era Menhan Prabowo

Selasa, 16 Januari 2024 – 12:21 WIB
Diskusi bertema "Mengukur Kinerja Kementerian Pertahanan: Dari Alutsista Bekas, Pihak Ketiga dalam Pengadaan Alutsista (PT TMI), hingga Kepemilikan Lahan" di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (16/1). Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Program Reformasi Sektor Keamanan Imparsial Husein Ahmad menyoroti pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), era kepemimpinan Menhan Prabowo Subianto.

"Terdapat sejumlah permasalahan dalam pengadaan alutsista di era Menhan Prabowo Subianto. Prabowo tidak mau terbuka terkait visi-misinya sebagai Menteri Pertahanan," kata Husein.

BACA JUGA: Ini 3 Hal Penting yang Harus Dicek Pemerintah Saat Beli Alutsista

Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik bertema "Mengukur Kinerja Kementerian Pertahanan: Dari Alutsista Bekas, Pihak Ketiga dalam Pengadaan Alutsista (PT TMI), hingga Kepemilikan Lahan" yang berlangsung di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).

Menurut Husein, dalam pemaparan visi-misi di awal masa jabatan sebagai menhan, Prabowo melakukannya secara tertutup di Komisi I DPR RI karena tidak ingin diketahui publik.

BACA JUGA: Tanggapi Prabowo dan Jokowi soal Alutsista, JK: Apa yang Rahasia?

"Isu pertahanan ini merupakan barang publik. Anggaran Kemhan bersumber dari anggaran negara dan pajak rakyat. Jadi, publik harus tahu," ucapnya.

Husein juga mengungkit lagi keinginan Menhan Prabowo di awal menjabat yang minta ang?garan Rp 1.700 triliun untuk alutsista yang konon bakal dikelola sebuah perusahaan, PT TMI (Teknologi Militer Indonesia).

BACA JUGA: Dewas Ungkap Fakta Baru Pungli di Rutan KPK, Astaga

"Dia mau tarik anggaran sampai 2045 diambil di depan, dikumpulkan menjadi satu dalam bentuk utang," ucap Husein.

Namun, Husein menyebut karena proyek tersebut terungkap ke publik, akhirnya tidak dilanjutkan meskipun sudah sampai pada tahap rancangan peraturan presiden (Perpres).

Husein menyampaikan bahwa persoalan lain pengadaan alutsista bekas yang harus dikritisi adalah pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 buatan Prancis yang dibeli 25 tahun lalu oleh Qatar.

Pada tahun 2000-an, kata Husein, pesawat tersebut mau dikasih-kasih ke negara lain tetapi tidak ada yang mau. Termasuk pada 2009 disodorkan ke pemerintah Indonesia. Namun, ?Menhan ?Juwono Sudar?s?ono saat itu menolak.

"Pertanyaannya, sekarang, kok malah mau diambil oleh Menhan Prabowo Subianto. Jika tidak ada something wrong, kan enggak mungkin Menhan mau ambil ini. Mirage 2000-5 sudah ditinggalkan oleh banyak negara," tutur Husein.(fat/jpnn.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler