Implementasi Nilai-nilai Empat Pilar Dalam Games, Lihat Nih Fotonya

Senin, 23 Mei 2016 – 02:32 WIB
Sebanyak 200 anggota Pramuka Penegak dan Pandega peserta Kemah Sosialisasi Empat Pilar MPR menerapkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui simulasi games, Sabtu (21/5) di Camping Ground Hotel Purnama Kota Batu, Jawa Timur. FOTO: Humas MPR for JPNN.com

jpnn.com - MALANG – Sepanjang hari Sabtu, 21 Mei 2016, sebanyak 200 anggota Pramuka Penegak dan Pandega peserta Kemah Sosialisasi Empat Pilar MPR menerapkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui simulasi games.

Sebanyak lima permainan disiapkan untuk kegiatan ini. Yaitu perang naga, pengamanan Pancasila, tetap tegak benderaku, roda sejarah, dan fashion show (kreatifitas). Para peserta harus mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar di dalam setiap permainan.

BACA JUGA: Warga Antusias Dapat Layanan Pendidikan dan Kebudayaan

Kepada Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR RI Muhammad Rizal mengawasi langsung di lapangan dan memberi evaluasi begitu satu permainan selesai dilaksanakan para peserta, dan memberikan nilai.

Dalam pengarahannya, Muhammad Rizal mengatakan setiap kita akan memulai suatu pekerjaan hendaknya dimulai dengan perencanaan yang matang. Lalu ada strategi, musyawarah, kerja sama. Yang penting adalh peserta harus ada kerelaan untuk berkorban.

BACA JUGA: 1.153 Siswa SMK Menginap di Rumah Warga

“Begitu pula dalam mengelola negara atau  organisasi,” ujar Rizal.

Salah satu games yang betul-betul memerlukan strategi, kerjasama tim, sportivitas, kejujuran dan lainnya adalah Perang Naga. Perang Naga sebuah simulasi mempertahankan NKRI dari ancaman musuh.

BACA JUGA: Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa Kena Mutasi

Secara teknis games yang mengambil tempat di Camping Ground Hotel Purnama Kota Batu, Jawa Timur, meliputi permainan diikuti lima ambalan (kelas). Setiap ambalan menyertakan dua sangga (regu) putra dan puteri. Setiap regu delapan orang. Jadi, ada 10 regu yang bertanding.

Ke-delapan anggota (setiap sangga) ini berjajar ke kebelakang. Mereka yang di belakang memegang pundak yang ada di depan. Peserta paling depan disebut kepala dan diberi mahkota. Sedangkan yang ada di bagian belakang disebut badan dan ekor.

Lalu setiap peserta diselipkan bendera merah putih pinggangnya. Setiap regu saling serang, tapi tetap berada dirangkainnya. Masing-masing merebut bendera di tubuh lawannya.

Tapi, hanya yang berada paling depan (kepala) yang berhak merebut bendera di tubuh lawan-lawannya. Regu dianggap berhasil bisa merebut bendera paling banyak.

Usai permaianan yang cukup menguras tenaga itu, setiap regu diberi kesempatan mempresentasikan nilai-nilai apa saja yang diperoleh peserta dalam permainan tersebut. Nilai presentasi lalu digabungkan dengan prestasi dalam merebut bendera. Ternyata, yang meraih juara I, II, dan III berturut-turut regu 1, ambalan 2, dan ambalan 3.(adv/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Golkar Disebut Kembali ke Ketek Pemerintah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler