jpnn.com - jpnn.com -Nilai impor produk kosmetik di Indonesia melonjak.
Pada 2015 lalu, nilai impor mencapai USD 493,4 juta.
BACA JUGA: Industri Mamin Diyakini Tumbuh Signifikan
Setahun berselang, nilai impor menjadi USD 527 juta.
Nilai tersebut didongkrak impor produk parfum dan cairan pewangi sebesar USD 121,1 juta.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Gelontorkan Dana Rp 475 Miliar
Ketua Harian Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi (PPA) Kosmetika Indonesia Sofian Solihin menyatakan, secara nilai, impor parfum dan cairan pewangi memang sangat besar karena harganya mahal.
’’Tetapi, secara volume, paling tinggi dari Thailand untuk produk krim dan lotion. Sebab, kebutuhannya cukup besar,” terangnya, Minggu (12/2).
BACA JUGA: MNC Bank Manjakan Nasabah Dengan Aplikasi Punyakartu
Mayoritas parfum dan cairan pewangi diimpor dari Prancis.
Saat ini, nilai impor tertinggi memang berasal dari Thailand, yaitu USD 154,6 juta.
Angka itu membuat impor kosmetik dari Thailand berkontribusi 29,3 persen.
Disusul Prancis USD 83,5 juta dan Inggris (USD 40,9 juta).
Pada 2016, nilai impor krim dan lotion RI mencapai USD 73,2 juta.
Angka tersebut membuat jenis produk itu berkontribusi 13,9 persen dari total nilai impor kosmetika RI.
’’Tahun ini, yang perlu diwaspadai adalah impor kosmetik dari Tiongkok yang mungkin semakin banyak. Sebab, mereka kehilangan pasar dengan proteksi dari AS,” tutur Sofian.
Dia menambahkan, impor kosmetik dari Tiongkok semakin mudah masuk ke Indonesia melalui e-commerce. (vir/c18/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Toyota, Mobil Pedesaan Dibanderol Rp 60 Juta
Redaktur & Reporter : Ragil