Impor Sapi Australia Diyakini Tak Pengaruhi Harga Daging

Jumat, 10 Juni 2016 – 14:38 WIB
Firman Soebagyo. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo meyakini bahwa gejolak kenaikan harga daging sapi menjelang lebaran Idul Fitri akan tetap terjadi meskipun 3.876 ekor sapi impor dari Australia telah berlabuh di Tanjung Priok pada Kamis (9/6).

Hal itu dikatakan Firman, mengingat sebagian besar sapi yang diimpor masih membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk proses penggemukan. Hanya sebagian kecil yang bisa langsung dipotong. 

BACA JUGA: Imigrasi Pastikan Saksi Suap di PN Jakpus Masih di Indonesia

"Yang saya dengar kalau tidak salah, sapi ini butuh waktu untuk penggemukan dua bulan. Kalau penggemukan dua bulan berarti lewat lebaran. Ya itu tidak solusi," kata Firman ditemui di gedung DPR Jakarta, Jumat (10/6). 

Belum lagi, kata politikus Golkar itu, masih harus dilihat lagi berapa besar kebutuhan daging sapi saat puasa dan lebaran. Kemudian, berapa jumlah sapi yang diimpor dan berapa yang siap dipotong.

BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Kurir ISIS di Surabaya

Lantas apa solusi supaya pemerintah bisa mengintervensi kenaikan harga di pasaran? Menjawab hal ini, Firman mengatakan kalau pemerintah mau menekan harga di bawah Rp 80 ribu/kg, maka harus mendatangkan daging yang siap dikonsumsi.

"Harus mengimpor daging yang siap dikonsumsi, daging beku. Hanya persoalannya kultur masyarakat kita lebih senang daging yang fresh. Karena itu saya meyakini (gejolak harga) masih akan terjadi," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Imigrasi Pastikan Sopir Nurhadi Masih di Indonesia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk Keempat Kalinya, Sekretaris MA Diperiksa KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler