Inalum Dukung Pelestarian Sungai Asahan untuk Keberlanjutan

Jumat, 09 Agustus 2024 – 00:30 WIB
MIND ID bersama Inalum sebagai pengelola pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Bendungan Tangga berkomitmen untuk terus merawat sungai Asahan. Foto: Inalum

jpnn.com, JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) bersama Inalum sebagai pengelola pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Bendungan Tangga berkomitmen untuk terus merawat sungai Asahan agar dapat terus lestari bagi generasi Indonesia selanjutnya.

Aliran sungai asahan selama puluhan tahun telah menghasilkan energi bersih berupa PLTA guna mendukung operasional pabrik peleburan aluminium milik PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM.

BACA JUGA: Aksi Hijau Inalum untuk Lingkungan dan Bisnis Berkelanjutan

Pemerintah memberi nama pembangkit itu dengan sebutan Sigura-gura.

Menghubungkan Danau Toba hingga Selat Malaka, sungai asahan juga menjelma sebagai salah satu sumber air utama masyarakat Sumatra Utara.

BACA JUGA: Dukung Manufaktur Nasional, PT Inalum Pacu Kapasitas Produksi

Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menyampaikan sungai asahan menjadi sumber energi terbarukan yang amat penting bagi masyarakat dan seluruh biota di Sumatra Utara.

Inalum juga telah mendapat manfaat yang amat besar bagi kelangsungan proses pengolahan mineral bauksit.

BACA JUGA: Inalum Benchmark ke Pupuk Kaltim Dalam Mengoptimalkan Aspek K3

"Kami tentunya akan terus menjaga sungai Asahan ini, dan proaktif mengajak seluruh masyarakat untuk ikut proaktif melestarikannya agar manfaatnya dapat dimanfaatkan oleh lintas generasi," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/8).

PLTA Bendungan Tangga itu berada 200 meter di bawah permukaan tanah dengan kapasitas 286 Megawatt.

Pembangkit itu memanfaatkan teknologi generator dan turbin peninggalan Jepang.

Teknologi dari Negeri Matahari terbukti tidak menimbulkan masalah sehingga belum ada pula alasan untuk mengganti teknologi itu dengan yang lain.

Dalam praktiknya, Heri mengatakan pembangkit ini diizinkan beroperasi pada saat elevasi atau ketinggian air di Danau Toba minimum 902,4 meter dari permukaan laut (mdpl) dan maksimum 905 mdpl.

Jika debit air meninggi, maka perlu dilakukan pelepasan atau pembuangan air.

Namun, kata Heri, jika debit air berkurang, Inalum bersama stakeholder segera mengambil tindakan untuk menjaga volume air di bendungan.

Menurut Heri, standar ketat yang diterapkan dalam operasional maupun pemeliharaan membuat Inalum terus dapat memanfaatkan energi secara berkelanjutan dari aliran sungai tersebut.

Proses rilis air dari sungai asahan memikat wisatawan mencoba destinasi Arung Jeram.

"Arung Jeram dari sungai Asahan telah menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Setelah beroperasi lebih dari 40 tahun, Bendungan Tangga terus memberikan dampak positif pada sektor ekonomi dan sosial masyarakat sekitar. Termasuk menarik minat turis untuk berwisata," katanya. (mcr10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Kecelakaan Maut Mobil Damkar PT Inalum, Satu Tewas, 5 Luka-Luka


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Inalum   Sungai Asahan   MIND ID   PLTA  

Terpopuler