Indahnya Merenda Kasih dengan Natal dan Maulid Bersama

Nabi Isa dan Nabi Muhammad Sama-sama Ajarkan Kedamaian

Senin, 18 Januari 2016 – 07:37 WIB
Asosiasi Penjual Ikan dan Kuliner (Apik) Kupang menggelar Natal bersama dan Maulid Nabi Muhammad SAW di pelataran jogging track, Pantai Kelapa Lima, Kota Kupang, Rabu (13/1). FOTO: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com - ASOSIASI Penjual Ikan dan Kuliner (Apik) Kupang menggelar Natal bersama dan Maulid Nabi Muhammad SAW di pelataran jogging track, Pantai Kelapa Lima, Kota Kupang. Indahnya kebersamaan.

FEKI BOELAN, Kupang

BACA JUGA: Banyak Suporter Kabau Sirah Marah

Rabu (13/1), para pedagang ikan di Kelurahan Kelapa Lima memadati area jogging track Pantai Kelapa Lima. Mereka menggelar acara Natal dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tema yang diangkat adalah “Bersama Merenda Kasih Dalam kebersamaan dan Persaudaraan, Mewujudkan Damai di Kota Kasih."

Acara tersebut dihadiri Wali Kota Kupang, Jonas Salean bersama sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemerintahan Kota Kupang.

BACA JUGA: Alamak...Indahnya Surga di Tiga Gili Lombok

Ustad Muksin Thalib dalam refleksinya mengatakan manusia adalah makhluk yang sangat mulia yang diciptakan Tuhan. Dalam gambar-Nya, Dia telah menciptakan dalam peta yang sangat indah. Dan semua sama di hadapan Allah.

“Ibrahim adalah pengakuan semua agama yang adalah bapak. Soal ibadat ritual itu adalah merupakan tradisi ajaran yang disampaikan oleh para utusan. Bagaimana cara sampai kepada Tuhan, Nabi Muhammad mengajarkan dengan caranya begini, Nabi Isa atau Yesus mengajarkan dengan cara seperti ini,” kata Thalib.

BACA JUGA: Kisah Haru Pasutri Penyandang Cacat: Berbagi Ilmu dengan Menempuh Perjalanan Laut

Dikatakannya, Nabi Muhammad hadir untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku serta membawa kedamaian. Dengan berbagai cara cinta, kasih, sayang merupakan bagian yang dimiliki oleh orang Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Dan kemudian dikristalkan lewat Pancasila. Maka, Pancasila adalah sumber dan landasan dari kehidupan masyarakat Indonesia.

“Indonesia akan terus berada. Sampai kapan pun ketika Pancasila menjadi bagian dari kehidupan kita. Sayang, Pancasila hanya dihafal, tapi tidak diwujudkan dalam kehidupan kita,” katanya.

Sementara Wali Kota Kupang Jonas Salean dalam sambutannya mengatakan semua agama mengajarkan hal baik, hanya berbeda pada caranya. Tujuannya satu Tuhan.

“Nenek moyang kita satu, jadi ngapain kita harus tawuran ikut daerah lain. Biar mereka mau berkelahi di sana, kita di sini tetap hidup damai, rukun sebagai keluarga besar Allah di kota ini, Kupang Kota KASIH yang kita banggakan,” kata Jonas.

Ia pun memberikan apresiasi kepada APIK yang telah menggelar kegiatan Natal Bersama dan Maulid itu.

“Kita perlu mengapresiasi kegiatan semacam ini di Kupang, karena ini bentuk toleransi yang sangat baik. Dan mari kita jaga kerukunan ini," pintanya.

Jonas juga sempat menyentil soal desain reklamasi pantai yang dibuat oleh APIK beberapa waktu lalu, dan berjanji akan menindaklanjutinya untuk bisa dijadikan wisata kuliner terpadu.

Ketua Panitia, Angky La'ane mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan dan untuk merekatkan tali silahturami dan toleransi antara para pedagang ikan yang beragama Islam dan Kristen dalam satu wadah persaudaraan.

Dalam acara ini APIK Kupang membuat grand desain perluasan dan reklamasi pantai untuk dijadikan suatu kawasan kuliner dan wisata terpadu. Selanjutnya, desain itu diserahkan kepada wali kota untuk ditindaklanjuti agar kawasan penjualan ikan terpadu ini tidak semrawut dan dapat ditata secara baik dan teratur.(*/sam/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Penjual Kursi Bambu Paling Sepuh di Ternate: Kalau Sampai Sudah Allahu Akbar...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler