jpnn.com - JAKARTA – Pemangkasan suku bunga reverse repo menjadi lima persen membuat indeks harga saham gabungan melaju positif.
IHSG Indeks menguat 37,67 poin (0,71 persen) menjadi 5.380 dalam penutupan sesi perdagangan Jumat (23/9) kemarin.
BACA JUGA: PLN Mampu Percepat Pembangunan Jalur Transmisi dan GI di Bintan
Sebanyak 150 saham menghijau. Sejumlah 145 saham melemah. Sebanyak 87 saham stagnan.
Indeks sempat bertengger pada level tertinggi 5.411,61 dan terendah 5.368,56. Transaksi perdagangan saham cukup ramai dengan total frekuensi 247.556 kali pada volume 6,9 miliar saham senilai Rp 6,7 triliun.
BACA JUGA: BI Pangkas Suku Bunga, Imbal Hasil ORI Turun
Secara sektoral, mayoritas sektor saham menguat kecuali sektor perkebunan minus 1,46 persen dan sektor industri dasar merosot 0,02 persen.
Sektor aneka industri naik 2,32 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor pertambangan menanjak 1,30 persen dan sektor keuangan meroket 0,95 persen.
BACA JUGA: Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 92 Triliun
Saham-saham menguat antara lain Duta Anggada Realty (DART) naik 23,88 persen menjadi Rp 498, saham Dharma Samudera (DSFI) (surplus 15,23 persen ke posisi Rp 174) dan, saham Toba Pulp Lestari (INRU) (menguat 12,50 persen ke level Rp 360).
Sedang saham-saham tertekan antara lain saham Suryamas Dutamakmur (SMDM) minus 9,90 persen menjadi Rp 91, saham Bumi Citra Permai (BCIP) (merosot 9,65 persen ke level Rp 1.030), dan saham Prima Aloy Steel (PRAS) (defisit 9,52 persen ke level Rp 228 per saham).
Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, gerak Indeks melawan bursa regional.
Di mana, sejumlah bursa Asia menunjukkan koreksi. Satrio menengarahi investor bursa regional asia mengantisipasi penurunan bursa Amerika Serikat (AS). ”Mungkin sebentuk antipasi pasar menyusul suku bunga acuan The Fed belum naik,” tegas Satrio.
Sedang Indeks justru menguat bahkan mampu menembus level 5.400 pada perdagangan kemarin.
Hal itu karena memang tren jangka menengah sudah menunjukkan kenaikan. ”Jadi, pelaku pasar sudah melihat kondisi market dengan perhitungan cermat,” imbuhnya. (far/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KADI Selidiki Dumping Baja dan Frit Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi