KADI Selidiki Dumping Baja dan Frit Tiongkok

Sabtu, 24 September 2016 – 01:17 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA –  Komite Antidumping Indonesia (KADI) langsung bergerak melihat maraknya impor baja jenis steel wire rods dari Tiongkok.

Mereka menyelidiki potensi praktik menjual dengan harga lebih murah di luar negeri (dumping).

BACA JUGA: Emiten Delisting Dirayu Melantai di Bursa Lagi

Ketua Komite Antidumping Indonesia (KADI) Ernawati menjelaskan, penyelidikan dimulai pada 31 Agustus lalu.

KADI menilai bahwa penyelidikan mendesak dilakukan karena peredarannya sudah oversupply.

BACA JUGA: Pertahankan Nihil Kecelakaan Kerja agar Produksi Amonia Terjaga

Hal tersebut memengaruhi harga produk serupa dari industri di dalam negeri.

’’Penyelidikan dilakukan berdasar permohonan PT Ispat Indo dan PT The Master Steel MFc yang mewakili industri dalam negeri produk steel wire rods,’’ terangnya.

BACA JUGA: Aplikasi My Blue Bird Manjakan Pengguna Taksi di Surabaya

Berdasar data Kementerian Perdagangan, total impor steel wire rods Indonesia mencapai 591.061 ton.

Sekitar 85 persen atau 502.274 ton berasal dari Tiongkok. Setiap tahun kebutuhan baja nasional tumbuh 3–7 persen.

Produsen baja lokal belum mampu memasok semua kebutuhan tersebut.

’’Kami mendorong agar produsen mau ekspansi dan investasi. Tapi, di sisi lain, harus ada kebijakan untuk melindungi produsen lokal,’’ tegas Ernawati.

Penyelidikan seperti itu diperkirakan membutuhkan waktu 12 bulan sampai dapat menentukan besaran bea masuk antidumping di setiap produk.

Selain steel wire rods, KADI menyelidiki impor enam jenis komoditas. Di antaranya, pisang Cavendish, produk turunan plastik, serta bahan baku industri keramik seperti frit.

Penyelidikan antidumping atas barang impor frit dilakukan atas permohonan PT Ferro Mas Dinamika dan PT Colorobbia Indonesia.

Kementerian Perdagangan mencatat, total impor frit ke Indonesia mencapai 127.060 ton.

Impor dari Tiongkok yang diduga dumping sebesar 103.809 ton atau menempati porsi 82 persen dari total impor frit Indonesia.

’’Ini merupakan upaya nyata dari pemerintah dalam menanggapi keluhan pengusaha dan melindungi produsen dalam negeri,’’ tandas Ernawati. (vir/c14/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hotel Indonesia Group Target Kelola 100 Hotel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler