Indentitas Dua Anggota Santoso yang Tewas Masih...

Rabu, 18 Mei 2016 – 17:07 WIB
Foto ilustrasi dok.Jawa Pos Group

jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Polri Brigjen Boy Rafli mengatakan, pihaknya belum bisa mengidentifikasi dua anggota Abu Wardah alias Santoso yang ditembak mati setelah kontak senjata dengan satuan tugas (satgas) Tinombala, Minggu (15/5) lalu. 

Baku tembak itu terjadi saat keduanya terlihat tengah menuruni gunung di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.

BACA JUGA: Kepala PPATK: Perlu Inpres agar Penegak Hukum...

"Jadi proses identifikasi masih berjalan. Sedang dicocokkan dengan foto-foto DPO (daftar pencarian orang, red) yang ada. Sementara informasi identitas yang bersangkutan dalam bentuk apapun nihil," kata Boy di Mabes Polri, Rabu (18/5).

Menurut Boy, ‎kendala keterlambatan proses identifikasi lantaran susahnya akses transportasi. Dijelaskannya, kedua mayat tersebut baru tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Poso pada Senin (16/5) malam.

BACA JUGA: DPR: Beda Pemimpin Beda Pula kebijakan

"Itu di wilayah pegunungan. Saat peristiwa terjadi pukul 14.20 waktu setempat, tidak bisa langsung dievakuasi karena medan yang sulit. Hari Senin baru tim bisa mengamankan jenazah yang bersangkutan dan baru bisa dibawa pada sore hari‎," jelasnya.

Boy menuturkan, pihaknya masih melakukan proses identifikasi pada dua anggota Santoso tersebut. Salah satunya yaitu dengan mencocokkan foto DPO dengan wajah keduanya. "Mudahan ada kecocokan tapi tanda-tandanya ada kemiripan dengan foto DPO yang disebarluaskan. Tapi saya nyatakan proses identifikasi belum selesai," sambungnya.

BACA JUGA: Kawal RUU Tax Amnesty, PAN Rotasi Kader di DPR

Selain itu, proses identifikasi bisa dilakukan dengan langsung mengonfirmasinya dengan anggota Santoso yang berhasil ditangkap hidup-hidup.

Lebih lanjut kata dia, ‎proses identifikasi pun bisa dilakukan dengan tes DNA. Hanya saja, tes DNA sangat sulit mengingat tidak adanya pembanding DNA dari keluarga. 

"Belum ada yang mengakui atau pihak yang mengatakan itu keluarganya. Kalo ada yang mengakui itu keluarganya, maka bisa mendata dari orang tua dan anak. Jadi memerlukan upaya, waktu, agar akurasinya bisa tepat," bebernya.

Namun demikian, Boy menyebutkan, ditengok dari ciri-ciri keduanya, mereka bukan warga asing. "Kalau dilihat kasat mata, dia WNI," pungkasnya. (Mg4/jpnn)‎

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura: Jangan Buat Sakit Hati Pendukung Lama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler