JAKARTA - Panitia Seleksi (Pansel) Calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertanyakan independensi I Wayan Sudirta sebagai salah satu kandidat pengganti Antasari AzharSebab, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu pernah menjadi calon bupati di Bali yang diusung PDIP
BACA JUGA: Antisipasi Kelangkaan BBM di Kawasan Macet
Pertanyaan ini disampaikan jajaran Pansel ketika mewawancarai salah seorang kandidat Ketua KPK itu, Kamis (26/8)
BACA JUGA: Gayus Balik Arah, Sudutkan Haposan
Namun Wayan menegaskan bahwa dirinya bukanlah kader PDIPSebagai buktinya, Wayan mengatakan, LSM Bali Corruption Watch (BCW) yang didirikannya pernah beberapa kali membongkar kasus yang melibatkan politisi PDIP
BACA JUGA: Fachmi Tak Mampu Isi LHKPN
BCW bahkan sempat mengumumkan daftar nama politisi hitam yang antara lain berasal dari PDIPDitegaskannya, dirinya memandang PDIP sama dengan partai lain"Banyak kasus yang dibongkar BCW, misalnya kasus APBD, kasus Bupati Tabanan yang dari PDIP kami bongkar, Bupati Buleleng juga diproses," ungkapnya.
Wayan menambahkan, kalaupun dirinya pernah mencalonkan diri menjadi gubernur maka hal itu bukanlah kemauan pribadi, melainkan karena desakan dari ribuan wargaKetika menjadi calon Bupati Karangasem, dia pun diminta oleh PDIP karena saat itu partai yang dominan di Bali itu tidak memiliki calon.
Saat ditanya Pansel apakah dia mau mencalonkan diri kembali sebagai kepala daerah, Wayan menyatakan keengganannyaSebab, ia merasa lebih ingin bekerja tanpa pamrih untuk kepentingan masyarakat"Posisi Ketua KPK sangat strategis untuk itu," tegasnya.(rnl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPK Lemahkan Kesaksian Pemohon Manado
Redaktur : Tim Redaksi