India dan Pakistan Protektif, Ekspor CPO Indonesia Anjlok

Selasa, 17 Oktober 2017 – 20:30 WIB
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menuturkan, menurunnya kinerja ekspor maupun impor pada September bukan karena faktor musiman.

Menurut dia, penurunan ekspor pada September banyak dipengaruhi anjloknya pertumbuhan ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang minus 9,06 persen.

BACA JUGA: Susu hingga Baja Diusulkan Bebas Bea Masuk  

Kinerja tersebut berbeda jauh dengan September tahun lalu yang naik 4,11 persen.

Bhima mengatakan, ada permasalahan ekspor ke negara tujuan utama CPO, khususnya ke India dan Pakistan.

BACA JUGA: Jokowi Minta Kementerian Permudah Ekspor

’’Karena dua negara itu bersikap protektif terhadap CPO asal Indonesia. Salah satunya terkait kenaikan bea masuk,’’ tutur Bhima, Senin (16/10).

Adapun impor, kata Bhima, mengalami fase normalisasi. Khususnya bahan baku dan barang modal setelah naik signifikan di periode Juli lalu.

BACA JUGA: Ekspor Perhiasan Jawa Timur Anjlok

Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin merilis neraca perdagangan bulan surplus USD 1,76 miliar.

Jumlah surplus tersebut naik tipis jika dibandingkan Agustus yang tercatat USD 1,72 miliar.

Ekspor mencapai USD 14,54 miliar, sedangkan impor USD 12,78 miliar.

Surplus sektor nonmigas mencapai USD 2,26 miliar. Sebaliknya, neraca perdagangan sektor migas defisit USD 0,50 miliar.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif pada periode Januari–September tahun ini surplus neraca perdagangan mencapai USD 10,87 miliar.

Nilai surplus tersebut diperoleh dari nilai ekspor yang tercatat USD 123,36 miliar dan nilai impor USD 112,49 miliar.

Nilai surplus kumulatif tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Nilai surplus periode Januari–September 2016 mencapai USD 6,41 miliar dengan nilai ekspor USD 105,10 miliar dan nilai impor USD 98,69 miliar. (pus/ken/c16/c15/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Neraca Perdagangan Kaltim Surplus Rp 106,4 Triliun


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler