Dalam laporan keuangan yang terpublikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indofood berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,8 triliun selama 2008
BACA JUGA: Carrefour Diduga Lakukan Praktik Monopoli
Capaian tersebut meningkat sekitar 39,07 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 27,9 triliunSelain mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5,5 persen, total aktiva konsolidasi Indofood dan anak perusahaan juga meningkat sebesar 33,3 persen dari Rp 29,7 triliun pada 31 Desember 2007 menjadi Rp 39,6 triliun pada 31 Desember 2008
BACA JUGA: 3000 Buruh Freeport Terancam PHK
Kenaikan tersebut akibat akuisisi sejumlah anak perusahaan baru selama 2008 laluLonjakan total aktiva perseroan juga berasal dari pengeluaran modal (CAPEX/capital expenditures) sebesar RP 2,3 triliun dan kenaikan persediaan selama 2008
BACA JUGA: Menhub Perketat Pengawasan Pesawat Uzur
Kenaikan itu terutama pada bahan baku gandum yang harganya sempat meningkat tajam.Masih, menurut Werianty, total kewajiban konsolidasi Indofood dan anak perusahaan juga meningkat sebesar 40,7 persen dari Rp 18.791.384 juta pada 31 Desember 2007 menjadi Rp 26.432.369 pada 31 Desember 2008Angka kewajiban seperti itu berasal dari tambahan pinjaman bank yang terutama disebabkan untuk pembiayaan akuisisi PT Indolakto”kebutuhan modal kerja dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar juga berdampak pada peningkatan kewajiban perseroan,” tambah diaSelama satu tahun, rupiah melemah sebesar 16,3 persen dari Rp 9.419/ USD 1 pada 31 Desember 2007 menjadi Rp 10.950/USD 1 pada 31 Desember 2008
Sebelumnya, Direktur Utama dan CEO PT Indofood Sukses Makmur Tbk Antoni Salim mengatakan, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sukses meraup laba bersih 38.799,3 miliar"Perolehan ini meningkat 39,3 persen dibandingkan dengan neto pada 2007 sebesar Rp 27.853,3," kata Antoni Salim kepada INDOPOS di kantornya Sudirman Plaza Indofood, Jakarta, kemarin.
“Pertumbuhan penjualan diperoleh dari divisi mi instan, penyedap makanan, makanan ringan serta nutrisi dan makanan khusus sebesar 26,3 persenBogasari juga mencatat pertumbuhan sebesar 28,7 persen meskipun volume penjualan lebih rendahUntuk sementara Agribisbnis mencapai pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 81,5 persen karena kenaikan harga dan volume CPO,” tandasnya.
Dijelaskan, laba Kotor perusahaan meningkat 35,5 persen, namun marjin kotornya turun menjadi 23,1 persenLaba usaha mengalami peningkatan sebesar 50,9 persen dan marjin laba usaha naik menjadi 11,2 persen karena kenaikan kinerja dari Grup Produk Konsumen Bermerek dan Agribisnis(yus/cr-4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPPU Persoalkan Akuisisi Alfa oleh Carrefour
Redaktur : Tim Redaksi