Indonesia 3 Tahun Tak Impor Beras, Uni Irma: Bukti Mentan SYL Jalankan Perintah Jokowi

Senin, 23 Mei 2022 – 15:41 WIB
Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago mengapresiasi kinerja Mentan SYL karena telah menjalankan perintah Jokowi untuk tidak mengimpor beras. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politisi Partai NasDem sekaligus pemerhati pangan Irma Suryani Chaniago mengapresiasi kerja cerdas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang mampu menjalankan semua perintah dan arahan Presiden Jokowi.

Salah satunya ialah meningkatkan produksi dalam negeri sehingga Indonesia tercatat tidak melakukan impor beras selama tiga tahun terakhir.

BACA JUGA: Kementan dan Pemda Kolaborasi untuk Antisipasi Penyebaran PMK di NTB

"Ini yang saya sebut kerja cerdas. Tidak impor. Artinya, kerjanya berintegritas. Tidak macam-macam dan hanya fokus kerja. Saya kira ini perlu diapresiasi," ujar Irma, Minggu (22/5).

Menurut perempuan yang akrab disapa Uni Irma ini, sektor pertanian sejauh ini adalah kunci sekaligus bantalan utama dari perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: Pastikan Program Regenerasi Petani Berjalan Baik, Kementan Kuatkan Kapasitas Manajemen

Terbukti, Pertanian selama pandemi tetap memberikan hasil yang cukup moncer sehingga ketersediaan pangan dalam negeri aman dan terkendali.

"Semua negera sedang jatuh karena pandemi. Belum lagi adanya perang Rusia dan Ukraina. Kita dihantam PMK. Tapi, semua terkendali. Pangan kita aman. Puasa dan Lebaran berjalan lancar," katanya.

BACA JUGA: Kementan Kembali Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh

Irma menjelaskan, pertanian di bawah komando Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mengalami perbaikan ekspor.

Kemudian, perbaikan nilai tukar petani yang mengindikasikan meningkatnya kesejahteraan petani.

"Saya percaya Pak SYL bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik, bahkan melebihi target yang ditentukan. Luar biasa dan sangat cerdas," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan, Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir setelah sebelumnya mengimpor 1,5-2 juta ton beras setiap tahun.

Dia berharap capaian tersebut dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas dalam negeri.

"Yang biasanya impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah 3 tahun ini kami tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa diperbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," katanya. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler