Indonesia Abaikan Bisnis Terumbu Karang

Sabtu, 28 Maret 2009 – 18:45 WIB

JAKARTA -  Sebagai negara maritime, ternyata kepedulian Indonesia terhadap keberadaan terumbu karang dinilai masih kurangPadahal, teumbu karang tak hanya bermanfaat dari sisi lingkungan, namun juga menjanjikan dari segi bisnis.

Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Gellwyn Jusuf menyatakan, potensi bisnis dalam Coral Triangle Initiative (CTI) cukup besar yaitu Rp 2,3 miliar per tahun

BACA JUGA: Pemimpin Kuat Tergantung Figur

“Sebagai salah satu negara dari enam yang tergabung dalam CTI, Indonesia masih mengabaikan potensi bisnis ini
Jika ini bisa dioptimalkan bisa memberikan income yang besar buat negara,'' kata Gellwyn.

Ia mencontohkan, Great Barrier Reef di Australia yang luasannya lebih kecil dari CTI bisa menghasilkan USD 1 miliar per tahunnya

BACA JUGA: BKN Luncurkan CAT

Begitu juga Caribean Reef yang bisa menghasilkan USD  9 miliar per tahunnya
“Ironisnya kasus pengrusakan terhadap sumber daya tersebut masih sering terjadi,” urainya.

Lebih lanjut dikatakan, jika pemanfaatan dan perlindungan terhadap terumbu karang tidak segera dilakukan maka akan memberi dampak besar bagi masyarakat, yakni tingkat kesehatan terumbu karang akan memburuk

BACA JUGA: Situ Gintung Jebol, 63 Orang Tewas

Akibatnya, ikan-ikan yang bernilai lambat laun habis“Kira-kira kurang lebih 100 juta penduduk di sekitar CTI akan kehilangan pekerjaan,'' cetusnya.

Seperti diketahui, negara yang berada dalam CTI meliputi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, Filipina, dan Kepulauan SolomonDi sisi lain Indonesia menyimpan keragaman jenis terumbu karang yang kayaDari seluruh jenis terumbu karang terbaik di dunia, 76 persennya ada di IndonesiaDan terumbu karang yang masih eksis di dunia, 53 persennya berada di Lautan Indonesia(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuat Tidaknya Pemerintahan Tergantung Presidennya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler