JAKARTA - Sebagai negara maritime, ternyata kepedulian Indonesia terhadap keberadaan terumbu karang dinilai masih kurangPadahal, teumbu karang tak hanya bermanfaat dari sisi lingkungan, namun juga menjanjikan dari segi bisnis.
Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Gellwyn Jusuf menyatakan, potensi bisnis dalam Coral Triangle Initiative (CTI) cukup besar yaitu Rp 2,3 miliar per tahun
BACA JUGA: Pemimpin Kuat Tergantung Figur
“Sebagai salah satu negara dari enam yang tergabung dalam CTI, Indonesia masih mengabaikan potensi bisnis iniIa mencontohkan, Great Barrier Reef di Australia yang luasannya lebih kecil dari CTI bisa menghasilkan USD 1 miliar per tahunnya
BACA JUGA: BKN Luncurkan CAT
Begitu juga Caribean Reef yang bisa menghasilkan USD 9 miliar per tahunnyaLebih lanjut dikatakan, jika pemanfaatan dan perlindungan terhadap terumbu karang tidak segera dilakukan maka akan memberi dampak besar bagi masyarakat, yakni tingkat kesehatan terumbu karang akan memburuk
BACA JUGA: Situ Gintung Jebol, 63 Orang Tewas
Akibatnya, ikan-ikan yang bernilai lambat laun habis“Kira-kira kurang lebih 100 juta penduduk di sekitar CTI akan kehilangan pekerjaan,'' cetusnya.Seperti diketahui, negara yang berada dalam CTI meliputi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, Filipina, dan Kepulauan SolomonDi sisi lain Indonesia menyimpan keragaman jenis terumbu karang yang kayaDari seluruh jenis terumbu karang terbaik di dunia, 76 persennya ada di IndonesiaDan terumbu karang yang masih eksis di dunia, 53 persennya berada di Lautan Indonesia(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuat Tidaknya Pemerintahan Tergantung Presidennya
Redaktur : Tim Redaksi