Indonesia Bakal Hapus Energi Batu Bara dengan Utang? Begini Kata Menteri Keuangan

Kamis, 04 November 2021 – 14:01 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyatakan komitmen Indonesia untuk beralih ke energi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia menyatakan komitmennya untuk beralih ke energi yang lebih bersih.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pertemuan di Kota Glasgow di Skotlandia untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26).

BACA JUGA: Menteri Keuangan Menerawang Data Ekonomi, Harga Emas Justru Tergelincir

Sri Mulyani mengumumkan rencana terperinci untuk peralihan energi lebih bersih, bahkan dengan isu utama penghapusan batu bara.

Dikutip dari Antara, Menteri Keuangan menyatakan pada Reuters bahwa penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara bertahap bisa dilakukan jika Indonesia mendapatkan bantuan keuangan yang cukup dari masyarakat internasional.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Menteri Keuangan Bikin Bahagia, Alhamdulillah

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengatakan berencana menghentikan penggunaan batu bara untuk listrik pada 2056, sebagai bagian dari rencana untuk mencapai emisi nol karbon bersih pada 2060 atau lebih awal.

"Kalau kami mau majukan sampai 2040, kami perlu dana untuk menghentikan penggunaan batu bara lebih awal dan untuk membangun kapasitas baru energi terbarukan," kata Sri Mulyani.

BACA JUGA: Mahal! Menteri Keuangan Beberkan Biaya Transisi Energi RI

Sri Mulyani pun menyatakan sedang melakukan kalkulasi untuk biaya yang dikeluarkan oleh Indonesia.

Pada pekan lalu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada parlemen Inggris bahwa Presiden RI Joko Widodo telah mengatakan Indonesia akan memajukan waktu untuk penghapusan penggunaan batu bara hingga 2040.

Namun, Pemerintah Indonesia sebelumnya belum mengonfirmasi rencana tersebut.

Sri Mulyani mengatakan untuk memenuhi target tersebut tergantung pada bantuan keuangan yang didapatkan Indonesia dari lembaga multilateral, sektor swasta, dan negara-negara maju.

Dia mengatakan rencana itu untuk memajukan pemenuhan target iklim Indonesia di luar "retorika" ke dalam rincian teknis dan bahwa Asian Development Bank (ADB) dan lembaga keuangan lainnya "sangat bersemangat" dengan rencana atau ide tersebut.

ADB memimpin sekelompok lembaga keuangan untuk menyusun rencana guna mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara di Asia, termasuk di Indonesia, dengan membeli alat pembangkit itu dan menghentikan penggunaannya.

Jakarta telah mengidentifikasi 5,5 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara yang dapat dipensiunkan lebih awal dalam 8 tahun ke depan, dan langkah itu diperkirakan akan menelan biaya sebesar USD 25 miliar hingga USD 30 miliar. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler