Indonesia - Belanda Kerja Sama Proyek Penelitian Sampah

Jumat, 27 April 2018 – 17:27 WIB
Pemerintah Indonesia bersama Kerajaan Belanda melakukan proyek penelitian bersama pengembangan teknologi inovatif untuk mengumpulkan sampah plastik di sungai dan muara di wilayah Jakarta. Foto for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia bersama Kerajaan Belanda melakukan proyek penelitian bersama pengembangan teknologi inovatif untuk mengumpulkan sampah plastik di sungai dan muara di wilayah Jakarta.

Penandatanganan perjanjian kerja sama Riset Implementasi River Clean Up di DKI Jakarta dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia.

BACA JUGA: Jembatan Widang Ambruk, ini 2 Alternatif dari Pemerintah

Kepala Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Kerajaan Belanda Siebe Schuur mengatakan teknologi inovatif adalah kunci dalam mengembangkan strategi pengelolaan limbah yang efektif.

"Saya berharap bahwa penelitian ini akan berkontribusi pada lingkungan laut yang lebih sehat di seluruh di dunia hari ini dan di masa depan," ujarnya.

BACA JUGA: Gembira Bersama Kelola Sampah Menuju Hidup Bersih dan Sehat

Pemerintah Indonesia telah melakukan inisiasi untuk memerangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025. Dalam mendukung pencapaian target pengurangan sampah laut ini, Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) yang meliputi strategi-strategi perubahan kebiasaan.

Kemudian Pengurangan Buangan Berbasis Lahan, Pengurangan Buangan Berbasis Laut/Pantai, Peningkatan Penegakan Hukum dan Riset Teknologi.

BACA JUGA: Menteri Siti: Sayangi Bumi, Buang Sampah pada Tempatnya

Sementara Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin menjelaskan bahwa Indonesia sudah membuat National Plan of Action for Combating Marine Debris / Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk Melawan Limbah Plastik di Laut.

"Sejalan dengan RAN tersebut maka kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda sangat penting untuk mengurangi sampah plastik di laut," jelasnya.

Studi dari Nature Communications (2017) menyebutkan bahwa sistem sungai di dunia ini menyumbangkan antara 1,15 dan 2,241 juta ton plastik per tahun ke lautan. 

Plastik di laut telah menjadi perhatian utama karena mengakibatkan pencemaran serta berpotensi mempengaruhi kesehatan manusia.

Program riset ini dijadwalkan berlangsung pada 1 Oktober 2019 yang hasilnya akan diumumkan kemudian. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih 1.100 Ton Sampah yang Belum Terangkut


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler