Indonesia Bisa Bikin Alutsista Sendiri, Mengapa Suka Impor?

Senin, 19 Desember 2016 – 12:33 WIB
Prof Dwi Hartanto (kaus hitam), Prof Dani Hermanto (kedua dari kiri), Prof Ali Ghufron (kanan). Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--‎Dua profesor Indonesia yang selama ini berkiprah di luar negeri mengkiritisi masalah pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Menurut Prof Dr Dani Hermanto (Inggris) dan Prof Dr Dwi Hartanto (Belanda), seharusnya pemerintah mempercayakan alutsista kepada insinyur lokal.

BACA JUGA: Ketagihan Impor, Industri Dirgantara Mati Suri

"SDM kita sebenarnya hebat-hebat. Ini bisa dilihat dari masuknya engineer Indonesia di top level pesawat Boeing," kata Dwi, ahli pesawat, dalam diskusi dengan para profesor diaspora di Jakarta,  Minggu (18/12).

Ironisnya, pemerintah lebih senang mengimpor atau mengharapkan hibah dari negara luar. Kendati pesawat yang dihibahkan tidak dipakai lagi oleh negara penghibah.

BACA JUGA: FPI Bantah Aksi di Mal Surabaya Sweeping

"Indonesia lebih senang mengimpor atau berharap hibah. Ini sangat ironis, padahal industri kedirgantaraan di Indonesia sangat potensial," terangnya.

Senada itu Dani, ahli manufacturing‎ di Inggris ini menambahkan, Indonesia bisa membuat pesawat komersil maupun alutsista. Alasannya, ilmu yang dimiliki SDM Indonesia sudah memadai.

BACA JUGA: PN Jakut Pastikan Lokasi Sidang Perkara Ahok Masih Tetap

"Ketimbang impor mendingan bikin sendiri. Pemerintah tinggal menyediakan laboratorium serta alokasikan dana," terangnya.

Sementara ‎Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Prof Ali Ghufron Mukti mengatakan, langkah pemerintah untuk impor karena lebih menguntungkan. Indonesia tidak perlu kerja keras untuk membuat pesawat.

"Memang benar, pemerintah susah sekali melepaskan ketergantungan pada impor. Dengan impor banyak yang diuntungkan, waktunya juga cepat. Namun, sebenarnya SDM kita mampu. Teknologi sudah kita miliki sejak zaman Presiden Soeharto, tapi sayang industri kedirgantaraan kita dibiarkan mati suri," bebernya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Panggil Pejabat Bakamla


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler