Indonesia Butuh 60 Perguruan Tinggi Baru

Dirjen Dikti: Jumlah Mahasiswa S1 Belum Ideal

Senin, 29 November 2010 – 16:57 WIB
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Djoko Santoso menerangkan, saat ini dibutuhkan 60 perguruan tinggi baru untuk menampung mahasiswa baru hingga 2014 nanti"Hingga 2014 nanti, akan ada 512 ribu mahasiswa baru yang harus ditampung di perguruan tinggi

BACA JUGA: Indonesia Terpilih jadi Pusat Keilmuan Gizi Asia Tenggara

Dalam hal ini, partisipasi dari pihak swasta sangat diharapkan oleh Kemendiknas, agar seluruh masyarakat yang ingin menempuh pendidikan tinggi dapat diakomodasi," ungkap Djoko, di sela acara pelantikan Juwono Sudarsono sebagai Ketua President University Foundation, di Menara Batavia, Jakarta, Senin (29/11).

Disebutkan Djoko, Angka Partisipasi Kasar (APK) anak usia 19-23 tahun saat ini yang menempuh pendidikan tinggi di Indonesia, baru mencapai 18,36 persen
Padahal, kata Djoko pula, idealnya APK suatu negara adalah minimal 40 persen

BACA JUGA: Filipina Ingin Adopsi Pendidikan Madrasah Indonesia

"Jika kita dibandingkan dengan Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan negara Asia lainnya, kita kalah
Mereka APK-nya sudah mencapai lebih dari 50 persen," sebutnya.

Mantan rektor ITB ini menambahkan, untuk itu, tidak hanya pihak swasta Indonesia yang akan dibantu untuk membuka lembaga pendidikan

BACA JUGA: Jelang UN, Mendiknas Tak Mau Berpolemik

Akan tetapi, lembaga asing juga akan diundang untuk memenuhi target 60 perguruan tinggi tersebutTarget ini, terang Djoko, juga untuk membantu partisipasi siswa miskin agar berkesempatan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, di mana saat ini baru 6 persen siswa miskin yang mempunyai kesempatan tersebut.

Sementara itu, masih di tempat yang sama, Rektor President University, Ermaya Suradinata mengatakan, hingga saat ini kampusnya telah menerima 2.500 mahasiswa, dengan perbandingan 70 persen mahasiswa lokal dan 30 persen mahasiswa asing seperti dari Vietnam, Cina dan MalaysiaSedangkan jumlah mahasiswa yang telah diluluskan mencapai 800 mahasiswa, yang telah bekerja di perusahaan nasional dan internasional yang beroperasi di dalam dan luar negeri.

Salah seorang pendiri President University, Darmono, ikut menambahkan bahwa kampus ini didirikan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampilDijelaskannya, dunia bisnis saat ini memerlukan lulusan yang siap kerja, di mana mahasiswa tersebut harus berpengalaman dan menguasai bahasa asing"Namun yang terjadi saat ini, banyak lulusan yang belum berpengalaman, sehingga tidak terserap di dunia bisnis," imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Darmono pula, setiap mahasiswa di kampus itu diikutsertakan dalam program magang selama satu tahun, agar terampil"Kami sediakan akses magang ke 1.600 perusahaan multinasional," terangnya, sambil menambahkan bahwa selain itu juga ada program penelitian untuk mengikuti keadaan pasar, sehingga mahasiswa sudah siap terjun ke dunia industri(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin UU, Guru PNS Bisa Ngajar di Swasta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler