Indonesia Dilanda Bencana, Iklan Gita Wirjawan Bakal Sia-Sia

Publik Lebih Butuh Harga Komoditas Terjangkau Ketimbang Pencitraan

Selasa, 28 Januari 2014 – 19:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Ciputat, Gun Gun Heriyanto menilai upaya Gita Wiryawan yang kini gencar beriklan seiring keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat bakal sia-sia. Pasalnya, Gun Gun melihat tidak ada hal istimewa dengan kinerja Gita sebagai Menteri Perdagangan.

"Dibanding dengan peserta konvensi calon presiden lainnya, iklan Gita sangat berlebihan. Tapi itu tidak ada gunanya, karena masyarakat Indonesia tengah menghadapi banjir dan bencana alam lainnya," kata Gun Gun menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (28/1).

BACA JUGA: Anggaran Saksi Parpol Tergantung Perpres

Menurutnya, di tengah kondisi bencana alam seperti banjir, masyarakat memerlukan harga kebutuhan pokok yang terjangkau. "Sebagai Menteri Perdagangan, sesungguhnya itulah kerja utama Gita Wiryawan. Bukannya memperbanyak iklan dan sibuk konvensi," tegasnya.

Gun Gun menambahkan, bencana banjir yang melanda Jakarta dan memutus jalur distribusi di pantai utara (Pantura) Jawa telah membuat harga bahan pokok naik. Karenanya, lanjut Gun Gun, lebih baik Gita sebagai Mendag  turun ke lapangan dan bekerja menurunkan harga. "Rakyat akan melihat itu daripada hanya sekedar beriklan,” tegasnya.

BACA JUGA: Fahri Tak Risaukan Somasi dari SBY

Penyandang gelar doktor komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran, bandung itu pun mengingatkan bahwa membangun pencitraan lewat jalur iklan tanpa melihat kondisi objektif masyarakat tidak ada gunanya. "Karena rakyat tidak bisa merasakan dan melihat kerja Gita dan iklan hanya akan dipahami sebagai usaha yang berorientasi kekuasaan," ulasnya.(fas/jpnn)

 

BACA JUGA: FPKS Targetkan 115 Kursi DPR

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengadilan Malaysia Bebaskan Hiu Bersaudara dari Hukuman Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler