Indonesia Incar Pemanfaatan Hidrogen Bersumber dari Air

Kamis, 20 Mei 2021 – 23:55 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia tengah menjajaki pemanfaatan hidrogen yang bersumber dari air untuk memenuhi porsi bauran energi bersih nasional dan target nol emisi.

"Sekarang dunia berpikir tentang game changer untuk mendapatkan zero emission, mereka sudah berpikir ke arah hidrogen. Indonesia sekarang menjajaki pemanfaatan energi yang bersumber dari tenaga air dengan skala besar untuk bisa menghasilkan hidrogen," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kamis.

BACA JUGA: Hyundai Tancap Gas Hadir di Pasar Kendaraan Hidrogen

Dia menyampaikan penanganan hidrogen tidak mudah sehingga banyak negara memprogramkan proyek untuk memproduksi hidrogen.

Salah duanya Australia dan Chili yang sudah menyusun program untuk menghasilkan hidrogen guna menghidupkan pembangkit listrik berkapasitas lima gigawatt (GW).

BACA JUGA: Bertemu Menteri ESDM, Bamsoet Dorong Pengembangan Energi Terbarukan untuk Kendaraan Listrik

Bahkan, hidrogen di Chili berada pada kisaran harga USD1,5 per kilogram dan diproyeksikan bisa menembus harga USD1 per kilogram dengan efisiensi maupun kapasitas yang lebih ekonomis.

"Kalau harganya bisa satu dolar AS per kilogram, maka hidrogen bisa bersaing dengan energi lain," kata Arifin.

BACA JUGA: Kementerian ESDM Bidik Investasi Energi Capai USD 34,8 Miliar Pada Tahun Ini

Pemerintah Indonesia melirik hidrogen karena unsur ini hanya menghasilkan limbah berupa uap air, sehingga sangat ramah lingkungan.

Selain itu, potensi air yang melimpah juga menjadi alasan untuk memanfaatkan hidrogen sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan.

"Karbondioksida yang berasal dari energi fosil menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan, seperti kenaikan temperatur suhu bumi, maka Indonesia harus bisa memanfaatkan sumber-sumber energi baru terbarukan," tambah Arifin.

Gas hidrogen dapat diproduksi melalui stream reforming, gasifikasi biomassa, gasifikasi batu bara, dan elektrolisis air.

Tekhusus di dalam air, gas hidrogen teroksidasi bersama oksigen. Pemisahan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen menggunakan energi listrik disebut elektrolisa.

Reaksi pemecahan air adalah reaksi tak spontan, tetapi dapat didorong dengan memberikan energi ke dalam sistem, semisal energi listrik.

Di Indonesia, sejumlah kampus yang aktif melakukan penelitian terkait produksi dan penyimpanan hidrogen, di antaranya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Merujuk catatan sejarah, ide menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar telah berlangsung lama saat uusur ini ditemukan Henry Cavendish pada 1766.

Sejak saat itu, beragam teknologi untuk memproduksi hidrogen dan memanfaatkan gas ini terus berkembang pesat. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdasarkan Permen ESDM 28 Tahun 2012, Hanya PLN Berwenang Sediakan Listrik di Blok Rokan


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler