JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, keberadaan hutan sangat penting untuk menyimpan keanekaragaman hayati dan keajaiban dunia hewanMenurut SBY, tanpa hutan maka kondisi masyarakat Indonesia akan sangat miskin.
"Jika bukan karena manfaat yang hutan berikan maka masyarakat kita akan jauh lebih miskin," ungkap SBY ketika berpidato pada Konferensi Hutan Indonesia yang bertemakan 'Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Tuntutan Makanan, Serat, Bahan Bakar, dan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan di Negara Berkembang (REDD+)', di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9).
SBY mengatakan, seperti banyak negara lain yang diberkati dengan hutan tropis maka Indonesia juga menghadapi tantangan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya hutan
BACA JUGA: Tersangka Suap Kemenakertrans Seret Eselon I Kemenkeu
Ia berpesan, keberhasilan mengelola hutan saat ini akan menentukan masa depan anak cucu di kemudian hari."Inti pesan saya hari ini adalah bahwa keberhasilan kita dalam mengelola hutan akan menentukan masa depan kita dan anak-anak kita," tegas Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Dia juga menyadari, saat ini hutan terus menghadapi masalah dan tantangan besar
BACA JUGA: NU Minta Pemerintah Tutup Situs Radikal
Pemanasan global semakin mengancam kehidupan dan bahkan kelangsungan hidup," tegasnya.Konferensi ini diprakarsai oleh Center for International Forestry Research (CIFOR), sebuah organisasi internasional yang berpusat di Bogor, Jawa Barat
Hadir dalam konferensi ini, antara lain, Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Internasional Norwegia Erik Solheim, Utusan Khusus bidang Perubahan Iklim Bank Dunia Andrew Steer, dan Menteri Negara bidang Lingkungan Hidup, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris Jim Pace
BACA JUGA: 30 Persen Pengguna Internet di Indonesia Pengakses Pornografi
Pada pukul 09.00 WIB, sebelum memberikan pidato kunci, Presiden SBY didampingi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menerima Menteri LH Norwegia Erik Solheim. (Boy/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran BIN Naik Rp200 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi