Indonesia Jadi Negara Tertinggi Kematian Covid-19, MPR RI Desak Pemerintah Evaluasi Penanganan Pandemi

Minggu, 22 Agustus 2021 – 18:39 WIB
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendesak pemerintah melakukan evaluasi dalam penanganan Pandemi Covid-19. Foto: Ricardo/jpnn.com.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendesak pemerintah melakukan evaluasi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pasalnya, peningkatan kasus kematian dan kasus positif akibat Covid-19 masih tinggi sehingga Indonesia kini menjadi episentrum Covid-19 di Asia, bahkan dunia.

BACA JUGA: Ketua MPR RI Puji Peluncuran Animasi Butir-Butir Pancasila

Syarief Hasan menilai, kasus kematian yang semakin tinggi sangat memprihatinkan dalam menangani Pandemi Covid-19.

"Memang kinerja Pemerintah sudah terlihat penurunan angka penularan harian namun data menunjukkan angka kematian harian masih berada di atas 1.000 kasus, bahkan menjadi kematian Covid-19 tertinggi di dunia empat hari terakhir," ungkap Syarief Hasan, di Jakarta, Minggu (22/8).

BACA JUGA: Lestari Moerdijat Beberkan Kelemahan Pemerintah Menekan Angka Kematian Akibat Covid-19

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa angka positif harian masih 16.744 kasus dan kematian harian mencapai 1.361 kasus pada Sabtu, (21/8).

Angka tersebut semakin menambah total kasus positif Covid-19 akan mencapai 4 juta kasus dan total kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 125.342 orang.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Peningkatan Pemahaman Kesetaraan Gender Harus Diwujudkan Bersama

Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia dalam empat hari terakhir.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun mendesak pemerintah untuk mengambil langkah lenih tegas lagi yang adil dan proporsional.

Pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat dan tetap humanis dalam pelaksanaannya.

"Pemerintah juga harus terlebih dahulu menyelesaikan persoalan fasilitas kesehatan, ketersediaan obat2an dan pemutusan laju penyebaran Covid-19 di atas persoalan lainnya.”, ungkap Syarief Hasan.

Dia juga mendorong pemerintah berhati-hati terhadap munculnya varian baru Covid-19. Menurutnya, setelah baru varian Delta, kini muncul lagi varian Delta Plus yang ditetapkan oleh WHO.

"Pelarangan masuknya WNA yang telah dilakukan Pemerintah harus benar-benar diterapkan di lapangan. Jangan seperti kemarin, WNA dilarang masuk, namun nyatanya masih diberikan ruang untuk masuk ke Indonesia," ungkapnya.

Syarief Hasan juga mendesak agar pelaksanaan PPKM Berlevel di berbagai wilayah dievaluasi.

“Kita berharap bahwa kinerja Pemerintah lebih meningkat lagi kemajuannya secara signifikan di dalam penanganan Pandemi Covid-19, khususnya pemutusan laju penyebaran dan kematian akibat Covid-19. Pemerintah harus evaluasi pelaksanaan PPKM di daerah sehingga dapat berjalan lebih efektif, sehingga penurunan lebih cepat lagi”, ungkapnya.

Syarief Hasan menambahkan agar program vaksinasi dapat segera menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

“Lewat vaksinasi, kita berusaha membentuk herd immunity. Harapannya, penyebaran Covid-19 dapat ditekan. Pemerintah harus terus mengoptimalkan vaksinasi sehingga mencapai target 70 persen sehingga terbentuk kekebalan kelompok," ungkap Syarief Hasan.

Politisi Senior Partai Demokrat ini juga meminta pemerintah untuk melakukan pengawasn atas penurunan harga PCR-Test.

“Pemerintah memang telah menurunkan harga PCR-test, namun nyatanya belum diterapkan secara luas di daerah-daerah. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk melakukan tes Covid-19. Pemerintah harus memastikan kebijakan tersebut dijalankan di tingkat terbawah," tutup Syarief Hasan. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler