Lestari Moerdijat Beberkan Kelemahan Pemerintah Menekan Angka Kematian Akibat Covid-19

Minggu, 22 Agustus 2021 – 14:29 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menduga edukasi kurang memadai, sehingga menyebabkan sulitnya angka kematian Covid-19 tersebut ditekan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menduga edukasi masyarakat tentang Covid-19 masih kurang, sehingga angka kematian akibat Covid-19 sulit ditekan.

"Sejumlah indikator pengendalian Covid-19 membaik cukup signifikan. Namun angka kematian akibat Covid-19 secara nasional belum juga bisa ditekan hingga di bawah 1.000 kasus, perbaikan di sektor hulu harus masif dilakukan," kata Rerie sapaan karibnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/8).

BACA JUGA: Ketua MPR RI Puji Peluncuran Animasi Butir-Butir Pancasila

Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (21/8) terjadi penambahan 16.744 kasus. Penambahan kasus positif itu mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding hari Jumat (20/8) yang tercatat 20.004 kasus.

Sementara jumlah tes Sabtu (21/8) sebanyak 116.306 orang dengan positivity rate harian mencapai 14,40 persen. Pada Jumat (20/8) jumlah tes sebanyak 113.847 orang, dengan positivity rate 17,57 persen.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: UUD 1945 Refleksi Bernegara Bangsa Indonesia

Sedangkan kasus meninggal dunia pada Sabtu (21/8) justru mengalami kenaikan sebanyak 1.361 orang. Padahal sehari sebelumnya kasus meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat 1.348 orang.

Lestari berharap, para pemangku kepentingan segera melakukan perbaikan upaya pengendalian di sektor hulu secara masif dan terukur.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Peningkatan Pemahaman Kesetaraan Gender Harus Diwujudkan Bersama

Rerie, sapaan akrab Lestari menduga masih banyak masyarakat di berbagai daerah yang benar-benar belum memahami bahaya dari Covid-19, karena upaya edukasi terhadap masyarakat kurang maksimal.

"Faktanya, meski fasilitas kesehatan pada kondisi yang memadai, karena lebih banyak pasien datang dengan kondisi yang sudah parah karena terlambat terdeteksi Covid-19, menambah jumlah kasus meninggal," kata dia.

Oleh karena itu, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sangat berharap para pemangku kepentingan di sejumlah daerah melakukan upaya masif dan terukur agar dalam menanamkan pemahaman masyarakat soal Covid-19.

Menurut dia, jika masyarakat paham tentang Covid-19, setidaknya dua upaya pencegahan bisa direalisasikan dengan segera.

"Sedini mungkin memeriksakan diri bila mengalami gejala ringan dan lebih mudah untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 nasional," kata dia.

Rerie mengajak para pemangku kepentingan di daerah dengan angka kematian yang masih tinggi, mengerahkan seluruh upaya lewat sebuah gerakan masyarakat paham Covid-19.

"Agar kasus meninggal di daerah bisa segera ditekan," tegas Rerie.

Di sisi lain, distribusi vaksin dari pemerintah pusat ke sejumlah daerah juga harus ditingkatkan sesuai kebutuhan setiap daerah, agar kekebalan komunitas segera tercapai sebagai bagian dari strategi pencegahan dari paparan Covid-19.

"Kombinasi partisipasi seluruh elemen masyarakat lewat upaya pencegahan di hulu dan penanganan Covid-19 di hilir oleh para pemangku kepentingan yang baik akan mengendalikan penyebaran virus korona di tanah air akan berhasil sesuai rencana," ucap Rerie. (jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler