''Belum ada data final
BACA JUGA: Badawi Menghitung Hari
Kami masih menyelidiki lebih jauh karena memang korban-korban masih akan diidentifikasi," kata Menlu Nur Hasan WirajudaBACA JUGA: Kirim Anak ke Penjara, Komisi Rp29 M
Hassan mengaku belum mendapat kepastian apakah kedua WNI itu benar-benar menjadi korban kebakaran.Secara terpisah, Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer mengatakan, negaranya siap memfasilitasi upaya menemukan dua WNI tersebut
BACA JUGA: Tiongkok Desak Prancis Kembalikan Patung Curian
Apalagi, Indonesia adalah salah satu negara tetangga yang tentu pantas mendapat perlakuan khusus''Langkah apa pun akan kami tempuh untuk bisa membantu menemukan mereka,'' ucapnya.Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti diungkapkan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal pada Rabu (11/2) lalu, mengirim surat belasungkawa dan simpati pemerintah Indonesia kepada Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, atas terjadinya musibah kebakaranSBY juga menawarkan bantuan senilai USD 1 juta untuk membangun kembali fasilitas-fasilitas umum.
Salah satu di antara dua WNI yang dilaporkan hilang di Victoria, Australia, adalah warga SurabayaDean Lesmana, mahasiswa William Angliss Institute of TAFE, diduga menjadi korban bencana kebakaran di area tersebutHingga kini keluarga korban yang tinggal di kawasan Darmo Permai Selatan masih berupaya mengetahui keberadaan DeanKemarin (12/2), ayah Dean, Sandi Satrio Lesmana, mengungkapkan upaya-upayanya menghubungi Dean.
Sejak diberitakan hilang, Sandi tidak berhenti berupaya menghubungi putranya, baik mengirim SMS, menghubungi handphone, hingga mengirim pesan lewat internetNamun, semua upaya tersebut belum membuahkan hasil"Saya benar-benar bingung harus bagaimana lagi," ceritanya.
Dikisahkan Sandi, putranya yang mengambil jurusan culinary itu berangkat bersama rekannya, Rudi, menuju Marsyville dari Melbourne 7 Februari laluSejak kepergian keduanya, hingga kini belum ada kabar(zul/ken/oki/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terseret 32 Km di Kolong Van
Redaktur : Tim Redaksi