jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia berada di peringkat 40 dunia mengenai kasus Covid-19 varian Omicron.
Saat ini, jumlah kasus Omicron di Indonesia terus bertambah menjadi total 152.
BACA JUGA: PTM 100 Persen, DPRD DKI Ingatkan Tetap Waspada Varian Omicron
Pemerintah mewaspadai penyebaran varian Omicron dengan memperkuat karantina dan protokol kesehatan.
"Indonesia ada di posisi 40. Jumlahnya per hari ini 152, ada tambahan 16 dibandingkan dua hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri," ujar Budi seusai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/1).
BACA JUGA: Ahli Beberkan Salah Satu Gejala Omicron, Begini Ciri-cirinya
Hingga saat ini, penyebaran Covid-19 varian Omicron di seluruh dunia telah mencapai 408 ribu kasus, naik dari minggu lalu yang berjumlah 184 ribu.
Omicron kini telah terdeteksi di 132 negara, naik dari pekan lalu yang berjumlah 115 negara.
BACA JUGA: Omicron Terdeteksi di Jatim, Gubernur Khofifah Minta Warganya tidak PanikÂ
Budi menjelaskan bahwa yang paling banyak sekarang ini ialah di Eropa, Inggris, Denmark, Amerika, yang semuanya berjumlah di atas 20 ribu.
“Afrika Selatan sendiri sudah turun ke angka 1.800-an, negara di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1.600, dan Thailand 1.500," ujarnya.
Budi bersyukur angka kasus Omicron di tanah air relatif lebih rendah apabila dibandingkan populasi dan luas geografis negara Indonesia. Namun demikian, eks wakil menteri BUMN itu mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut.
"Ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam, tetapi dari 152 (kasus) kita tahu enam sudah merupakan transmisi lokal,” katanya.
“Ada yang datang dan sebagian besar di Jakarta, tetapi ada juga yang datang dari Medan dan juga dari Bali dan Surabaya. Jadi, kita tetap harus selalu waspada," lanjut Budi.
Dari 152 kasus Omicron di Indonesia, kata Budi, lebih dari setengahnya adalah pasien tanpa gejala. Adapun setengahnya lagi merupakan pasien bergejala ringan, tidak membutuhkan bantuan tambahan oksigen, dengan saturasi oksigen masih berada di atas 95 persen.
Sejumlah 34 orang atau 23 persennya sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah."Jadi, kami melihat bahwa sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit, cukup dikasih obat dan vitamin mereka sudah bisa kembali ke rumah," kata dia.
Budi menjelaskan varian Omicron, mekipun secara klinis bisa melalui antibodi yang berasal dari vaksin, tetapi sel T atau T cell masih memberikan perlindungan dengan cukup baik. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa tingkat pasien yang fatal dan masuk ke rumah sakit lebih rendah. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga