Indonesia Promosikan “Surga Bawah Laut” di ADEX 2016

Senin, 18 April 2016 – 03:15 WIB
Indonesia punya lebih dari 25 lokasi special untuk diving dengan 500 keunikan. Foto: Dok.JPNN

jpnn.com - SINGAPURA – Menpar Arief Yahya mendapat kehormatan menjadi orang nomor satu yang memberian speech di komunitas diving Asia, dalam ADEX –Asian Diving Expo 2016, Jumat 15 April lalu. 

Di hadapan sekitar 200 industri yang bergerak di marine tourism itu, di Suntec Singapore Exhibition & Convention Centre, Singapura, dia mempromosikan “surga bawah laut” Indonesia yang tidak ada duanya di seantero jagat.

BACA JUGA: TNI AL Amankan Kapal Pembawa Semen

“Silakan menyelam ke Indonesia. Kami punya lebih dari 25 lokasi special untuk diving dengan 500 keunikan. Buktikan sendiri sensasi yang berbeda-beda di setiap site,” jelas Menpar Arief Yahya, membuka ADEX 2016, yang berlangsung 15-17 April 2016 itu.

"Ada 10 destinasi marine tourism, terutama under water worldnya, yakni Bali, Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Alor (NTT), Derawan (Kaltim), Bunaken (Sulawesi Utraa), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku), dan Raja Ampat (Papua Barat)," tambahnya.

BACA JUGA: Samadikun Ditangkap, Anak Buah SBY Tagih Janji Jokowi

Di ADEX 2016 ini, Kemenpar menggandeng 20 Industri Pariwisata dari 7 destinasi, yaitu Aceh, DKI Jakarta, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat. Mereka menampilkan paket-paket wisata bawah laut yang menjadi andalan kawasannya. Sedikitnya ada 20 sellers dari Indonesia, dan 40 buyers dari pasar Singapura dan negara Asia lain.

Menpar menjelaskan, tahun 2016 ini Kemenpar mentargetkan 1,8 juta wisman yang mengunjungi destinasi bahari. 

BACA JUGA: Desak Pemerintah Tetapkan Hari Wayang Nasional

Selain promosi melalui berbagai saluran media, sales mission, festival dan mengikuti ajang travel mart, ada upaya deregulasi dan penyederhanaan aturan yang terkait dengan wisata bahari. 

“Kami sudah memberlakukan Visa Free di 169 negara, lalu pencabutan CAIT –Clearance Approval fot Indonesia Territory— untuk yacht dan penghapusan Cabotage, sehingga cruise bisa menaik turunkan penumpang melalui 5 pelabuhan di Indonesia,” kata Arief Yahya.

Menpar mentargetkan 5.000 yacht di tahun 2016. Dengan yacht itu, pada yachters bisa lebih banyak eksplorasi bawah laut di banyak spot di tanah air. Mereka leluasa untuk melihat keidahan yang belum pernah dilihat sama sekali. Lima pelabuhan yang boleh embark and disembark itu antara lain Belawan – Medan (Sumatera Utara), Tanjung Priok - Jakarta, Tanjung Perak – Surabaya (Jatim), Benoa - Bali, Soekarno-Hatta, Makassar (Sulawesi Selatan).

Menuju ke surga bawah laut Wonderful Indonesia itu, kata Arief, hampir semua bisa didarati pesawat, melalui bandara internasional di Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar. 

“Kami sedang membangun bandara di 15 kota kedua, menaikkan kapasita 27 bandara, dari runways, dan merenovasi 13 terminal penumpang bandara. Kami juga sedang merancang banyak marina baru, untuk pangkalan yacht,” ujar Menpar yang mulai aktif memperbaiki infrastruktur wisata bahari.

Menpar menjelaskan, pariwisata dan marine itu menjadi priotitas pembangunan nasional saat ini. Selain infrastruktur, pangan dan energi. Presiden Joko Widodo sangat concern dengan lima sector itu, termasuk pariwisata. 

“Karena tahun 2019, target Wisman yang masuk ke Indonesia harus menembus 20 juta. Semua hal yang terkait untuk menembus target itu mulai dilakukan percepatan. Tahun 2016 ini ditetapkan sebagai tahun percepatan oleh Presiden Jokowi,” katanya.

ADEX 2016 ini sangat strategis bagi Indonesia. Karena dua per tiga koral dunia berada di Indonesia. Tempat snorkeling terbaik dunia nomor satu dan dua, juga ditempati dua kawasan Indonesia, yakni Raja Ampat dan Labuan Bajo. Posisi ketiga, Kepulauan Galapagos. 

“Sergei Brit, pendiri Google, sudah melihat sendiri, dia kagum akan keindahan Raja Ampat. Jadi tidak perlu diragukan lagi,” kata Arief Yahya.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sayangkan Polisi Masih Usut Kasus Ongen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler