Indonesia Sulit Maju, Jika Ideologi Bangsa Lemah

Senin, 28 November 2016 – 17:59 WIB
Surya Paloh. Foto: dok jpnn

jpnn.com - SEMARANG - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku prihatin dengan kondisi bangsa yang mudah terprovokasi berbagai isu yang mengganggu semangat kesatuan dan persatuan bangsa.

Dia mencontohkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

BACA JUGA: MUI Sebut Hari Ini Hari Kasih Sayang, Arifin Ilham pun Sebar Puisi

Menurut dia, urusan tersebut membuat energi dan perhatian masyarakat habis terkuras. Akibatnya, hal-hal yang lebih penting bagi kemajuan bangsa jadi terbengkalai.

Karena itu, lanjutnya, memperkuat ideologi kebangsaan sangat penting.

BACA JUGA: Simak Nih Komentar Pak Kivlan soal Aksi 212

"Kalau kita sendiri tidak memberikan penguatan terhadap ideologi kebangsaan kita, kemajuan kita itu sulit," tutur Surya di Semarang, Minggu (27/11).

Semangat membangun kesatuan dan persatuan, kata dia, akan melahirkan kondisi stabilitas negara yang kokoh. 

BACA JUGA: Fadli dan Fahri Absen Dalam Demo 2 Desember, Mau Tahu Kenapa?

Kondisi tersebut akan mengantarkan pembangunan bangaa Indonesia yang berkelanjutan.

"Kalau kita tidak memiliki iklim stabilitas yang kuat dan kokoh, kita tidak bisa mengerjakan apa-apa," sambungnya.

Padahal, Indonesia memiliki anugrah yang sangat berlimpah. Surya memaparkan, Indonesia memiliki posisi yang strategis. Terlebih dari segi sumber daya alam.

"Tidak banyak negara-negara yang punya posisi seperti kita. Kita lengkap sebagai suatu bangsa. Berapa banyak perbedaan dari suku, etnis," tutur Surya.

Ia menyayangkan ideologi Pancasila yang kini seakan tak lagi mendapatkan perhatian dari banyak pihak.

"Ideologi kebangsaan tidak lagi jadi sesuatu yang kita yakini atau bisa memperkuay kehadiran kita sebagai bangsa. Maka bangsa dan negeri kita bisa mengalami sebuah risiko kebangsaan," ujarnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Itu adalah Penghinaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler