jpnn.com - Meningkatkan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi, Pemerintah Indonesia menggandeng Swedia. Hal ini diperkuat dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara kedua negara.
Penandatanganan MoU dilakukan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia Mohamad Nasir dengan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Kerajaan Swedia Helene Hellmark Knutsson.
BACA JUGA: Sudah 57 Tahun, Ini Rahasia Bugar Menteri Nasir
"Melalui kerja sama ini, Kemenristekdikti Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Riset Kerajaan Swedia akan kian memerkuat hubungan persahabatan. Kedua negara memahami kepentingan bersama untuk mempromosikan dan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Nasir di Jakarta, Rabu (4/10).
Kerja sama ini akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan riset, teknologi dan pendidikan tinggi, pertumbuhan ekonomi nasional, pembangunan berkelanjutan, dan pembangunan sosial kedua negara.
BACA JUGA: Undip Didorong jadi Pusat Peningkatan Pangan dan Pertanian
Bentuk kerja sama yang disepakati dalam MoU ini antara lain riset ilmiah serta program dan proyek inovatif; kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi berkenaan dengan mobilitas mahasiswa; peningkatan kapasitas kerja sama dosen, peneliti, spesialis dan ahli; konferensi ilmiah, seminar, dan simposium.
Juga pameran Iptek dan teknologi; pengembangan dan penilaian kurikulum, serta kualifikasi; pertukaran informasi untuk memfasilitasi pengakuan akademis terhadap gelar dan sertifikat yang diberikan oleh institusi pendidikan; kolaborasi antara organisasi riset, teknologi, dan pendidikan tinggi dalam penelitian dasar, terapan, serta industri termasuk model riset, pengembangan maupun inovasi baru; dan bentuk kerja sama lainnya yang akan diputuskan oleh kedua negara. (esy/jpnn)
BACA JUGA: 2019, 50% Dosen Politeknik Harus dari Industri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Pemerintah Libatkan Swasta di Proyek RS Unsrat
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad