"Target tahun 2014, pertumbuhan ekonomi mampu mencapai angka 7 hingga 7,7 persen
BACA JUGA: Harga Sembako Terus Naik
Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang tepat, kita optimistis dapat mencapai target itu," tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam pidato kenegaraan yang disampaikannya, Senin (16/8), di DPR RI, Jakarta.Percepatan laju pertumbuhan ekonomi ini, menurut SBY pula, diharapkan mampu memperluas lapangan kerja dan menurunkan tingkat pengangguran
BACA JUGA: Harga 1 Kg Kopi Hampir Rp 2 Juta
"Serta dapat menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10 persen pada akhir 2014," kata SBY.Untuk mencapai target-target tersebut, SBY mengatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan investasi dalam dan luar negeri, baik lokal maupun asing
"Kita juga terus meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam pelaksanaan pembangunan sektoral dan pembangunan regional," kata SBY lagi.
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Aziz, mengatakan bahwa target 7,7 persen pertumbuhan ekonomi yang disampaikan SBY, masih dalam tahap wajar dan optimis dapat tercapai
BACA JUGA: Edukasi Masyarakat tentang Kopi
Namun tetap saja menurutnya, pemerintah dan Bank Indonesia (khususnya) diminta bekerjasama agar mampu menurunkan suku bunga dan inflasi."Range 7,7 persen masih bisa-lah tercapaiTapi suku bunga dan inflasi harus turunKalau tidak mampu menurunkan, itu artinya BI secara sengaja tidak mendukung kebijakan Presiden," kata Harry pula.
Mengenai target penyediaan 10,7 juta lapangan kerja, Harry mengatakan bahwa itu artinya setiap tahun pemerintah menargetkan ada penyerapan tenaga kerja sekitar 2 juta orangDengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen, maka artinya setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi, harus mampu menciptakan minimal 300 ribu lapangan kerja.
"Tapi kan pernyataan Bappenas beberapa waktu lalu, dari 1 persen pertumbuhan ekonomi cuma mampu menyerap 125 ribu tenaga kerjaArtinya, pernyataan Presiden itu harus menjadi tantangan bagi para menteri di bawahnya, untuk menciptakan 1 persen pertumbuhan ekonomi itu harus 300 ribu (lapangan kerja)Kalau tidak, itu sama artinya (sebagai) kegagalan bagi para pembantu Presiden untuk menjalankan visi dan amanat Presiden," jelas Harry(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telaten dengan Mesin Buatan Belanda
Redaktur : Tim Redaksi