BACA JUGA: Telaten dengan Mesin Buatan Belanda
Bahkan, kopi ini pun sudah dikenal di hampir seluruh benua."Ya bisa jadi ini memang terbesar di Indonesia
Dia mengatakan, perusahaan kopi yang berpusat di Medan itu awalnya hanya eksporter biji kopi mentah yang memasok pasar-pasar kopi dunia
BACA JUGA: Ada yang Sejak 1949 Telateni Kopi
Misalnya, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan beberapa negara Eropa lainnyaTapi, saat itu PT SMTM tidak memiliki merek paten untuk kopi
BACA JUGA: Utang RI, Sehat Tapi Boros
Nah, karena sejak berdiri pada 1996 perusahaan itu berkembang dengan pesat, sang pemilik Suryo Pranoto mematenkan produk kopinya pada 2000.Suryo memilih nama Opal CoffeeNama tersebut diambil dari jenis batu yang hanya ada di Australia"Tidak ada arti khusus dari itu," imbuh MichaelSejak dipatenkan itulah, Opal Coffee mulai merambah hotel-hotel berbintang dan restoran kelas atasOpal Coffee mulai berperang dengan merek-merek kopi kelas dunia yang saat itu sudah berada di benak pasar.
Michael mengakui, "perang" melawan merek luar negeri sangatlah sulitPerlahan, Opal Coffee berhasil merebut pasar sehingga kini mendapatkan pencapaian yang luar biasaSelain hotel dan restoran, Opal Coffee bermitra dengan Garuda Indonesia Lounge untuk menjadi penyedia kopi"Kini kami sedang menjajaki maskapai penerbangan internasional," ucap Michael.
Pencapaian tersebut tak lepas dari visi PT SMTM yang terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia tentang kopiTerutama para pencinta kopiMenurut dia, selain terus berpromosi, pihaknya tak bosan-bosan menjejali benak masyarakat Indonesia yang harus bangga dengan kopi lokal Indonesia.
"Kopi kita (Indonesia) adalah salah satu kopi terbaik di dunia," tegas pria 26 tahun itu"Jadi jangan bangga dulu kalau kita nongkrong di kedai kopi punya luar negeriPadahal, mereka juga banyak menggunakan kopi kita," imbuhnyaTentang pengetahuan itu, menurut pria yang memiliki gelar greader (ahli cita rasa kopi), banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari.
Nah, untuk mendukung visinya tersebut, dalam setiap produknya, Opal Coffee menggunakan 100 persen kopi asal IndonesiaLebih lanjut, dia menjelaskan, pihaknya memiliki empat titik utama perkebunan yang terus memasok kebutuhan akan kopiYakni, perkebunan di Aceh, Makassar, Bondowoso, dan LampungKhusus Lampung merupakan perkebunan spesialisasi penghasil jenis arabikaSedangkan tempat yang lain bisa cocok untuk robusta maupun arabika.
"Tapi, setiap tempat memiliki karakter berbeda," ucap alumnus Jurusan Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Institut Bina Bisnis Indonesia Medan itu.
Lebih lanjut, Michael menerangkan bahwa kini setiap bulan Opal Coffee bisa memproduksi 70 ton kopiHarga jualnya adalah Rp 50 ribu-Rp 150 ribu per kilogram.
Selain berjaya di pasar domestik, Opal Coffee terus merambah pasar internasionalSMTM terus mengekspor biji kopi mentah hampir ke seluruh benuaRanking pertama diduduki Amerika SerikatMenurut Michael, budaya minum kopi di negara adidaya itu tak diragukan lagiKedua adalah Benua EropaInggris, Jerman, dan Belanda merupakan negera dengan pasar terbanyak.
Selanjutnya di kawasan Asia, Jepang dan Korea menjadi pasar utamaKini Afrika juga menjadi target yang lebih diintensifkanSedangkan di Australia, Opal Coffee masih belum terlalu kuatSebab, kata Michael, budaya minum kopi warga Australia masih baru terbangun"Baru sekitar 8 tahun budaya itu terbangun," tutur pria asal Padang itu.
Sebenarnya, kata dia, PT SMTM bukan hanya bergerak di bidang kopiPerusahaan ini juga bergerak di bidang komoditas, antara lain, pala, karet, dan seafoodNamun, karena Suryo Pranoto sangat menggilai kopi, bidang utama perusahaan itu adalah kopi.
Awalnya SMTM hanya mengikuti pameran-pameran biasa di luar negeri untuk menarik minat internasionalTak jarang juga perusahaan tersebut menggunakan trik untuk mendekati konsulat-konsulat negara asing"Pokoknya Bapak (Suryo Pranoto, Red) memulai dari nol," ucapnyaKini pemilik perusahaan itu lebih banyak menghabiskan waktunya di luar negeri.
Nah, hingga akhirnya, usaha Suryo itu membuahkan hasilKarena terus menghasilkan keuntungan, pada 2000 perusahaan tersebut yakin bisa merambah pasar domestik dengan produk kopi gongseng yang dilabeli Opal Coffee.
Karena sudah mencapai kesuksesan, Opal Coffee kini memiliki cita-cita untuk memajukan para petani kopiMenurut Michael, mayoritras petani kopi Indonesia memliki pemikiran dan cara kerja konvensional.
Untuk itulah, kini Opal Coffee sedang mengembangkan proyek pembangunan perkebunan kopi 500 hektare di Sidikalang, SumutKatanya, selain digunakan sebagai perkebunan produksi, tujuan utama pembangunan lahan itu adalah pengembangan penelitian tanaman kopi"Jadi, lahan itu bukan semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan, tapi juga untuk kemajuan para petani kita," ucap pria yang berulang tahun pada 21 Januari itu(kuh/c4/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Desa Perjelas Dana Desa
Redaktur : Tim Redaksi