Industri Aluminium Terdongkrak Permintaan Ekspor

Minggu, 10 Juli 2016 – 09:48 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Kinerja industri aluminium dinilai terbantu permintaan pasar ekspor. Ketika pasar domestik belum menggembirakan, ekspor terus digenjot.

Executive Managing Director PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) Alim Prakasa menyatakan, permintaan produk alumnium extrusion di pasar internasional tumbuh positif, baik kuantitas maupun jumlah customer.

BACA JUGA: Harga BBM Mencekik

Penjualan produk perseroan pun naik 1,8 persen saat sales di pasar domestik justru turun tujuh persen.

Kontribusi penjualan dari pasar domestik mencapai 76 persen, sedangkan pasar ekspor 27 persen. ”Kalau dibandingkan, pergeseran komposisi nilai penjualan masih lebih tinggi ekspor,” ujarnya.

BACA JUGA: Produksi Padi Meningkat 757 Ribu Ton

Dia menjelaskan, tahun ini industri aluminium masih sulit karena harga komoditas yang jatuh. Harga rata-rata aluminium dunia pada Januari–Mei 2016 adalah sekitar USD 11.533 per ton.

Angka tersebut lebih rendah 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni USD 1.779 per ton. Tahun lalu, pendapatan INAI sebesar Rp 1,38 triliun atau naik 50 persen secara year on year (yoy).

BACA JUGA: Hadapi Arus Balik, Ini Persiapan Yang Dilakukan Citilink

Pada kuartal pertama 2016, laba bersih anak usaha Grup Maspion itu tumbuh 26,1 persen. Penjualan dari jasa konstruksi cenderung mendominasi, yakni 55 persen. Penjualan dari segmen tersebut tumbuh 17,4 persen.

Hal itu berbanding terbalik dengan penjualan dari aluminium section yang justru tumbuh negatif, yakni minus 20,1 persen.

Permintaan pasar ekspor dan jasa konstruksi pun sama-sama mendorong kinerja perseroan tahun ini. ”Pendapatan dari jasa konstruksi tetap mendominasi. Meski, pasar ekspor juga sangat menjanjikan,” lanjut Alim. (rin/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Tiga Sektor untuk Dongkrak Pertumbuhan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler