jpnn.com - JAKARTA – Industri asuransi jiwa diyakini bakal tetap mengalami pertumbuhan signifikan.
Tidak tanggung-tanggung, tahun depan asuransi jiwa bakal tumbuh 10-30 persen.
BACA JUGA: Sri Mulyani Bentuk Tim Reformasi Ditjen Pajak
”Tahun lalu dengan ekonomi terjelek, asuransi jiwa masih tumbuh 10 persen,” tutur Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman di Jakarta, Senin (21/11).
Optimisme itu, bilang Hendrisman, ada perbaikan ekonomi dan prospek bisnis asuransi makin baik serta didukung pertambahan perusahaan asuransi.
BACA JUGA: AP I Tandatangani MoU dengan 4 BUMN
Dalam sepuluh tahun terakhir, selalu mengalami pertumbuhan.
”Ekonomi akan mengalami siklus sepuluh tahunan menuju ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kilang Banten Diyakini Bisa Amankan Suplai Gas Domestik
Pada kuartal tiga tahun ini, asuransi jiwa tumbuh dan akan berlanjut tahun depan. Total pendapatan asuransi jiwa mencapai Rp 158,65 triliun.
Jumlah itu meningkat 78,1 persen dari periode sama pada 2015 yang sejumlah Rp 89,10 triliun.
Total aset terakumulasi Rp 437 triliun, naik 23,1 persen dari fase sama tahun lalu yang sebesar Rp 355,37 triliun.
Jumlah investasi mencapai Rp 386,18 triliun meningkat 25,7 persen dari tahun lalu yang sejumlah Rp 307,29 triliun.
Pendapatan premi mencapai Rp 116,06 triliun, meningkat 15,1 persen dari tahun lalu sebesar Rp 100,80 triliun.
Pendapatan premi itu meliputi, premi baru Rp 69,42 triliun, meningkat 20,5 persen dari tahun lalu Rp 57,60 triliun.
Premi lanjutan mencapai Rp 46,64 triliun, meningkat 7,9 persen dari episode tahun lalu Rp 43,21 triliun.
Pembayaran klaim nilai tebus mencapai Rp 39,82 triliun, meningkat 38,3 persen dibanding tahun sebelumnya. (far/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo 212 Berpotensi Ganggu Pasar Keuangan
Redaktur : Tim Redaksi