jpnn.com, JAKARTA - Pelaku industri bidang atap bangunan terus berupaya mengembangkan inovasi produk agar menambah nilai jual dan daya saing yang kompetitif untuk pasar.
Direktur Operasional dan Marketing PT Utomodeck Anthony Utomo mengungkapkan, selama ini penutup atap bangunan kerap dianggap sebagai bagian kecil dalam investasi sebuah bangunan.
BACA JUGA: Regulasi Baru Gambut Bisa Lahirkan Efek Domino
Namun, seiring dengan berkembangnya dinamika teknologi dan tren dunia, pemenuhan swadaya energi bagi pemilik bangunan membuat atap berubah dari hanya sebagai penutup bangunan menjadi sebuah bagian yang sangat penting.
”Terutama dalam kapasitasnya sebagai sarana pemenuhan estetika, konservasi energi, sarana investasi, hingga diversifikasi energi melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),’’ ujarnya dalam seminar di Jakarta, Rabu (12/4).
BACA JUGA: Permen KLHK P.17/2017 Dinilai Hambat Dunia Usaha
Sayang, dalam praktik terkait, banyak warga maupun pemilik bangunan serta stakeholders terkait yang belum paham mengenai konsep dan pentingnya sarana serta prasarana dalam mempersiapkan hal itu.
Anthony mengakui, hal tersebut juga disebabkan landscape atau lingkungan industri yang tidak mendukung pemahaman teknis.
BACA JUGA: CPO Indonesia-Malaysia Capai 80 Persen Produksi Dunia
Selain itu, juga kerangka hukum yang belum jelas. Dengan begitu, industri terkait belum siap memanfaatkan potensi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa.
Padahal, posisi tersebut sebenarnya menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan sun irradiance terbaik di dunia. (dee/c25/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Regulasi Pemerintah Bikin Industri Mebel Menjerit
Redaktur & Reporter : Ragil