Industri Baja Pangkas Produksi

Kamis, 13 November 2008 – 18:25 WIB
JAKARTA—Berkurangnya permintaan baja mendorong industri baja nasional mengurangi produksinya sebesar 50 persenMenurut Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Anshari Bukhari, pemangkasan produksi ini karena beberapa perusahaan masih memiliki stok cukup banyak

BACA JUGA: Krisis Kepercayaan Landa Perbankan

Jika tetap dipaksakan memproduksi seperti biasa akan terjadi over stock
"Mau tidak mau harus dikurangi, apalagi pasaran baja sekarang lagi sepi

BACA JUGA: Bank Century Libur Kliring

Banyak baja yang belum terjual," ujar Anshari di Jakarta, Kamis (13/11).

Dikatakannya, menurunnya industri baja nasional juga karena  imbas impor baja murah dari Cina
Sebelumnya Komite Anti Dumping Indonesia
(KADI) telah mengeluarkan pernyataan akan menyelidiki beredarnya 250 ribu ton baja dumping yang dipasarkan lebih murah dari harga standar

BACA JUGA: Bank Waspadai NPL

Baja tersebut diperkirakan berasal dari Cina, Taiwan, dan MalaysiaKADI memperkirakan, harga impor produk pelat baja panas atau hot rolled plate (HRP) didumping hingga 50 persen dari harga produk dalam negeri

Harga HRP yang dipatok produsen dalam negeri berkisar USD 1.130 per tonHal ini membuat produsen baja lokal yang mematok harga
Rp 8.000 per Kg harus bersaing dengan baja impor yang hanya Rp 5.400 per Kg(esy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Depkeu Buyback SUN Rp 327 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler