Industri Biodiesel Harus Bersih dari Praktik Calo

Jumat, 04 September 2015 – 23:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Badan Layanan Umum CPO Fund Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa pemerintah akan mengawasi kapasitas produksi perusahaan pemasok biodiesel secara ketat. Langkah itu dimaksudkan untuk memangkas praktik percaloan dalam memenuhi realisasi mandatori B-15 atau pasokan 15 persen campuran minyak sawit ke dalam bahan bakar diesel.  

Menurut Bayu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memverifikasi perusahaan pemasok. Dengan verifikasi itu maka volume produksi perusahaan pemasok pun akan diketahui secara pasti.

BACA JUGA: RUA Lanjutan Digelar November, 5 Orang Ini Pimpin INSA

Bayu mengatakan, pasokan dari sebuah perusahaan harus sesuai kapasitas produksinya. “Tidak bisa lebih,” ujar Bayu dalam diskusi yang digelar Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta, Jumat (4/9).

Mantan wakil menteri pertanian itu menjelaskan, besaran volume public service obligation (PSO) untuk pasokan sawit ke produksi biodiesel adalah 750 ribu kilo liter. Targetnya, angka itu akan terus naik hingga 1,5 juta kilo liter.
 
Ia mengakui ada perusahaan-perusahaan besar yang antre jadi pemasok. Namun karena besaran PSO tak begitu besar maka pemerintah menerapkan kebijakan pro-rata ke berbagai pemasok. “Bagi kawan-kawan yang mempunyai kapasitas produksi gede mohon bersabar nanti tahun depan bisa ditingkatkan,” katanya.

BACA JUGA: Hayo, Kenapa Menteri Rini Ngotot Lanjutkan Proyek Kereta Cepat?

Sedangkan  Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Agribisnis dan Pangan Frangky Oesman Widjaja menilai kebijakan pro-rata itu bisa membatasi ruang bagi munculnya calo yang sebenarnya tak punya kapasitas produksi. Karenanya ia mengapresiasi kebijakan pemerintah itu.

“Biodiesel jenis sawit harus membangun tata kelola yang bagus agar tecipta iklim usaha yang kondusif dan efisien,” ucapnya.

BACA JUGA: Menteri Rini Bikin Konsorsium BUMN, Ada Apa Nih?

Namun, Fangky juga mengingatkan pemerintah agar upaya mendorong pemanfaatan biodiesel juga ditunjang dengan  intensifikasi dan ekstensifikasi perkebunan sawit. Hal itu pending untukmenjamin ketersediaan pasokan.

 “Pemanfaatan biodiesel sebagai energi terbarukan akan semakin besar. Ini harus ditopang dengan ketersediaan pasokan CPO agar indusri biodiesel nasional bisa kompetitif,” cetusnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rini Soemarno Kukuh Lanjutkan Proyek Kereta Cepat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler