Industri Galangan Kapal di Batam Mengalami Krisis

Minggu, 26 Maret 2017 – 06:30 WIB
Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Batam, Kepri, beberapa waktu lalu. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, BATAM - Industri galangan kapal di kota Batam, Kepulauan Riau, saat ini tengah mengalami krisis dan penurunan.

Hal itu disebabkan melemahnya perekonomian di Batam dan Indonesia secara keseluruhan.

BACA JUGA: Menperin Luncurkan Kapal Canggih Bernama Iriana

Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro juga tidak menampik kondisi tersebut.

Pihaknya lanjut Hatanto, telah diperintahkan pemerintah pusat untuk kembali memulihkan perekonomian yang mengalami penurunan saat ini, terutama industri galangan kapal.

BACA JUGA: Terapkan Sistem Online Demi Tekan Kebocoran Pajak

"Industri galangan berhasil menyerap sedikitnya 230 ribu tenaga kerja dulunya, bila dibandingkan dengan yang sekarang sudah banyak yang off," kata Hatanto saat menghadiri peresmian kapal di Tanjunguncang, Sabtu (25/3).

Setelah berdiskusi dengan Kementerian Perindustrian, dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk forum shipyard di Kota Batam.

BACA JUGA: Tim WFQR Tangkap Kapal Bermuatan BBM Ilegal di Batam

Pria berkacamata ini mengatakan pertemuan ini akan menghadirkan pengusaha, investor, kontraktor, dan BP Batam. Tujuannya untuk membahas dan menemukan cara mengembalikan geliat indsutri di Batam.

"Batam merupakan salah satu tumpuan perkembangan industri shipyard di Indonesia, namun keadaan sekarang kita bisa lihat sendiri. Nah forum ini akan mencoba menemukan solusi, salah satunya membuaat investor berinvestasi shipyard di Batam," ungkapnya seperti diberitakan Batam Pos hari ini.

Dia menambahkan, untuk mencapai hal ini tentunya harus ada usaha, salah satunya melalui forum yang nantinya akan dibentuk. BP Batam, lanjutnya akan memberikan kemudahan bagi pengurusan terutama dalam pengembangan shipyard.

"Shipyard harus tetap sektor utama, saya apresiasi di tengah krisis ini masih ada shipyard yang memproduksi kapal apalagi berteknologi canggih seperti MV Iriana," ujarnya.

Dia berharap tren positif seperti ini bisa dilanjutkan perusahaan shipyard lainnya. Sehingga membuat penawaran dari negara lain berdatangan ke Batam. "Ada tawaran, bearti ada proyek. Nah tugas kita bagaimana membuat kepercayaan mereka agar mereka percaya dan mau berinvestasi di shipyard Batam,"jelasnya.

Sementara itu Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto mengatakan saat ini Batam tengah menjadi sorotan pemerintah. Lesunya perekonomian yang terjadi saat ini juga turut mempengaruhi industri shipyard di Batam.

Dia mengatakan Batam harus jadi pusat industri shipyard di Indonesia. Saat ini pemerintah tengah membangun infrastruktur di laut, pastinya ini sesuai dengan industri shipyard.

"Kami sampaikan, BP Batam harus pandai melobi kementerian yang lainnnya seperti Kementerian ESDM, kontraktor yang telah memperoleh pekerjaan untuk diundang ke Batam, sehingga mereka diberikan gambaran dan melihat shipyard yang ada di Batam. Dan diharapkan mereka bisa mempercayakan pembangunan dan reparasi kapalnya di Batam," tutupnya.(cr17)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 9 Jenazah TKI Korban Kapal Tenggelam Dimakamkan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler