BACA JUGA: Yusril Pertanyakan Kerugian Negara
Baik itu sebagai penyebab, maupun sebaliknya sebagai faktor yang dikedepankan kemudian untuk 'mementahkan' masalah lingkungan yang dimunculkan.Kesimpulan ini antara lain menjadi salah satu poin utama yang terungkap dari pemaparan Dr Terry Sunderland, salah seorang peneliti yang bicara dan beriskusi dalam CIFOR Media Workshop, Minggu (18/7) siang
BACA JUGA: SBY Diminta Banyak Tinggal di Istana
Sebab bagaimanapun memang, ekonomi - termasuk yang mengeksploitasi SDA (Sumber Daya Alam) - mau tak mau harus terus berjalan.Untuk masalah keanekaragaman hayati, Sunderland lebih jauh lantas memaparkan sejumlah poin penting yang harus diperhatikan dalam hubungannya dengan (usaha) perekonomian
"Media dan juga publik perlu memperhatikan ini, di mana dalam hal pengembangan eco-tourism misalnya, yang terdengar sangat pro pada lingkungan, tapi tidak serta-merta berarti positif, dan masih perlu dipertanyakan
BACA JUGA: Masa Jabatan Komisioner KY Diperpanjang
Apakah dengan membangun, katakanlah sebuah komplek dengan fasilitas megah yang ada pemandangan alamnya, lantas sudah bisa disebut eco-tourism misalnya?" jelasnya sembari melontarkan contoh pertanyaan.Dalam pemaparan lebih awal, Sunderland sendiri sempat menyebutkan sejumlah fakta terkait pentingnya memperhatikan masalah keanekaragaman hayatiAntara lain betapa 15 persen dari permukaan bumi (saat ini) adalah berupa sumber daya alam (SDA), sementara justru nilainya sangat penting dalam perekonomianFakta yang disertakan Sunderland dalam hal ini misalnya adalah bahwa satu milyar penduduk dunia masih bergantung pada produk (hasil) hutanSelain itu juga, sebanyak 75 persen dari populasi dunia saat ini bergantung pada sumber daya hayati sebagai bahan pengobatan(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ML dengan Ariel, Cut Tari Lupa Berapa Kali
Redaktur : Tim Redaksi