jpnn.com - jpnn.com - Peran industri kecil dan menengah (IKM) terhadap perekonomian nasional tak bisa dipandang sebelah mata.
Selama ini, IKM mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan.
BACA JUGA: Jonan Diminta Terbitkan Izin Ekspor Nikel Kadar Rendah
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian Indonesia, kontribusi IKM terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2016 mencapai Rp 520 triliun.
Jumlah itu meningkat 18,3 persen jika dibandingkan dengan 2015.
BACA JUGA: Industri Jamu Terkendala Regenerasi Konsumen
Karena perannya yang strategis, pertumbuhan wirausaha baru ditarget mencapai lima ribu unit melalui pengembangan 1.200 sentra IKM pada 2017.
’’Kami menargetkan 2019 mencapai 20 ribu wirausaha baru,’’ papar Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih.
BACA JUGA: Industri Kuliner Terdongkrak MICE dan Mal Baru
Pada 2016, IKM tumbuh menjadi 165.983 unit atau meningkat 4,5 persen jika dibandingkan dengan 2015.
Sedangkan pada 2017, jumlah IKM ditargetkan mencapai 182 ribu unit dengan menyerap 400 ribu tenaga kerja.
Tahun ini, program pengembangan produk IKM dilakukan melalui bimbingan dan fasilitasi penerapan standarisasi dan sertifikasi.
Selain itu, ada juga pendaftaran hak kekayaan intelektual (HAKI) serta perbaikan desain kemasan dan merek kepada 412 IKM.
’’Karena itu, pelaku IKM perlu mengoptimalkan peran klinik kemasan yang dimiliki Kemenperin,’’ ungkap Gati.
Sementara itu, program restrukturisasi mesin dan peralatan dilakukan melalui skema potongan harga kepada 163 IKM.
Besarnya potongan harga minimal Rp 20 juta dan maksimal Rp 500 juta.
Pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 11 miliar untuk program restrukturisasi tersebut pada 2017. (agf/c22/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor ke Uni Eropa Naik, Industri Sawit Percaya Diri
Redaktur & Reporter : Ragil