Sebuah laporan baru menunjukkan industri konstruksi Australia pada bulan Desember mengalami penurunan, ditengah pertumbuhan pembangunan apartemen dan hunian rumah.
Merosotnya sektor konstruksi komersial terlihat dalam Indeks Kinerja Konstruksi dalam Kelompok Industri Australia yang turun 3,9 poin. Indeks tersebut kini berada di posisi 46,8 poin, atau berada di bawah level 50 poin.
Hasil ini mengakhiri ekspansi selama empat bulan berturut-turut.
"Konstruksi komersial telah gagal memberikan pertumbuhan yang berarti," kata Julie Toth, kepala ekonom dari Ai Group.
"Ke depannya, penurunan di empat sub-sektor konstruksi pada bulan Desember menjadi perhatian kami di tahun 2016," kata Toth. Ia juga menambahkan perlu adanya peningkatan dalam persetujuan dan pesanan baru dalam konstruksi komersial, yang selama ini belum terwujud.
BACA JUGA: Kelompok Nudist Tertua di Australia Ajak Anggota Baru Untuk Menikmati Alam
Sektor konstruksi telah memiliki kontrak selama 18 bulan berturut-turut, sebagai dampak dari penurunan berkelanjutan di sektor pertambangan dan penurunan proyek pemerintah yang berskala besar.
Data dari Biro Statistik Australia pada hari Kamis (7/01) menunjukkan izin bangunan telah merosot 12,7 persen pada November 2015 lalu.
"Meskipun suku bunga terus menurun, tampaknya ada keraguan bahwa perizinan bangunan telah mencapai puncaknya, yang mana akan berpengaruh pada melemahnya investasi perumahan," kata David Bassanese, kepala ekonom di BetaShares, Jumat pagi (8/01).
"Pada gilirannya, akan menyebabkan tantangan besar bagi perekonomian kita yang sudah melemah," tambah Bassanese.
Menurut BetaShares, jika konstruksi hunian baru mencapai titik terendah, kontribusi sektor terhadap pertumbuhan ekonomi juga sudah menunjukkan sangat rendah, yakni hingga mendekati nol.
Bassanese menyatakan penurunan pada sektor konstruksi perumahan akan mewakili "pertumbuhan ekonomi tahunan sekitar 0,6 poin dari kuartal September 2015 hingga kuartal Desember 2016."
Namun, ketika efek multiplier dari pembangunan perumahan dipertimbangkan dalam ekonomi, Bassanese mengatakan kontribusi pertumbuhan, dan kerugian, akan cenderung bernilai dua kali lipat.
BACA JUGA: Anak Yatim Penderita HIV di Solo Ditolak Masyarakat Setempat
BACA JUGA: CMV Jadi Penyebab Utama Cacat Non Genetika pada Bayi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah 5 Tempat Petualangan Alam Pilihan Para Ilmuwan