Industri Makanan dan Minuman Masih Menjanjikan

Kamis, 10 Agustus 2017 – 09:34 WIB
Ilustrasi kafe. Foto: AFP

jpnn.com, SURABAYA - Industri makanan dan minuman mampu tumbuh 8,15 pada kuartal pertama 2017.

Pertumbuhan cukup agresif itu turut memberikan efek pengali yang positif terhadap industri pendukungnya.

BACA JUGA: Prospek Ekonomi Semester Kedua Bikin Emiten Cemas

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman menyatakan, industri makanan dan minuman juga mampu memberikan kontribusi 33 persen dari produk domestik bruto (PDB) nonmigas Indonesia pada kuartal pertama 2017.

 ’’Secara nasional, Jawa Timur memiliki potensi yang bagus sebagai gerbang untuk masuk ke wilayah Indonesia Timur,’’ katanya saat pembukaan East Food Indonesia 2017 di Grand City, Surabaya, Rabu (9/8).

BACA JUGA: Keluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Lagi, Pemerintah Fokus Investasi

Dukungan dari tujuh kawasan industri di Jawa Timur pun diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan industri berbasis konsumsi tersebut.

’’Apalagi, saat ini juga ada beberapa perusahaan makanan maupun minuman yang berekspansi ke Jatim sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim,’’ papar Adhi.

BACA JUGA: Data Makro Pemerintah Bikin Pengusaha Bingung

CEO Kristamedia Daud Dharma Salim menjelaskan, ada peluang bagi pelaku usaha untuk terjun di usaha hotel, restoran, maupun kafe.

’’Kuliner tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, kuliner harus memberikan layanan prima, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, baik dari restoran besar maupun warung-warung,’’ katanya.

Untuk itu, menurut Daud, animo vendor asing juga tinggi untuk bergabung di pameran tersebut.

Vendor-vendor itu berasal dari berbagai negara seperti Taiwan, Tiongkok, Jepang, maupun Korea Selatan.

Total, terdapat 90 perusahaan yang bergabung pada pameran yang sudah diselenggarakan sembilan kali di Surabaya tersebut.

Jumlah itu tumbuh sekitar 20 persen jika dibandingkan dengan total peserta yang berpartisipasi dalam pameran tahun lalu.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi menyatakan, momen tersebut cukup tepat karena bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Surabaya maupun Jawa Timur.

’’Selain itu, seharusnya ada tempat bagi UKM di pameran. Pemerintah daerah telah memberikan keberpihakan terhadap UKM agar produk mereka bisa masuk ke ritel modern,’’ tuturnya. (vir/c22/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuartal Kedua, Pertumbuhan Industri Hanya 3,54 Persen


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler