jpnn.com, SAMARINDA - Laju industri pariwisata yang semakin kencang membuat Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kalimantan Timur (Kaltim) bakal tancap gas.
Wakil Ketua I Asita Kaltim Ilsa Sopamena mengatakan, pihaknya juga berlomba menggaet wisatawan. Para agen perjalanan pun menawarkan paket liburan menarik.
BACA JUGA: April, Tren Kunjungan Wisman ke Indonesia Salip Thailand
“Nantinya kami akan menggelar semacam travel mart agar lebih banyak lagi wisatawan domestik maupun mancanegara tertarik ke Kaltim,” ucap Ilsa pekan lalu.
Dia menambahkan, wisatawan asal Eropa merupakan pasar yang sangat seksi bagi industri pariwisata Kaltim. Sebab, para turis dari Eropa menyukai wisata alam yang penuh petualangan.
BACA JUGA: Tambang Batu Bara Bisa Jadi Objek Wisata
Nah, Kaltim memiliki modal sangat bagus untuk menggaet wisatawan dari Benua Biru.
Kaltim mempunyai paket menyusuri Sungai Mahakam maupun mengunjungi pulau indah seperti Kakaban dan Derawan.
BACA JUGA: Genjot Pariwisata, Jatim Dorong Optimalisasi Bandara
“Asita mencoba mengadakan beberapa event untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan,” kata Ilsa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, kunjungan wisatawan mancanegara memang menunjukkan peningkatan.
Jumlah wisman yang berkunjung ke Kaltim mencapai 5.611 sejak Januari hingga April 2018.
Hal itu berimbas terhadap okupansi hotel. Pada April 2018 lalu, okupansi hotel mencapai 54,14 persen.
Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, angka itu meningkat 1,65 poin dibandingkan Maret 2018.
“Bila melebihi 50 persen, setidaknya sudah melewati break even point (BEP),” kata Atqo.
Dia menjelaskan, rata-rata wisman menginap selama 2,61 hari, sedangkan wisnus 1,79 hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Syafruddin Pernyata mengatakan, potensi pariwisata harusnya mendapat porsi lebih besar dalam struktur perekonomian.
Dia mencontohkan potensi pariwisata di Kabupaten Berau.
“Saat ini, lima pulau menjadi pengembangan utama, yakni Pulau Derawan, Sangalaki, Maratua, Kakaban, dan Semama,” tutur Syafruddin.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut terus naik dari tahun ke tahun.
Pada 2013, tercatat 84 ribu turis yang menyambangi Berau. Turis yang berkunjung ke Berau naik menjadi 88 ribu pada 2014. Setelah itu naik menjadi 100 ribu setahun berselang.
Pada 2016 lalu ada 262 ribu turis yang menghabiskan waktu di Berau. Sepanjang 2017 lalu tercatat sekitar 300 ribu turis yang menikmati keindahan objek wisata Berau.
“Wisata Kaltim sangat bagus untuk dikembangkan dan menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah. Di Kaltim, 90 persen objek wisata adalah wisata alam. Wisata buatan hanya sekitar sepuluh persen,” beber Syafruddin. (roe/ndu/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Pariwisata Ciptakan 2,4 Juta Lapangan Kerja
Redaktur & Reporter : Ragil