Industri Perhiasan Hasilkan Devisa Rp 43 Triliun

Sabtu, 05 November 2016 – 16:54 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah menilai industri perhiasan memberi kontribusi besar terhadap perekonomian.

Selain mendongkrak penciptaan lapangan kerja karena berbasis usaha kecil dan menengah (UKM), industri perhiasan menjadi salah satu pendorong ekspor nonmigas.

BACA JUGA: Astra Seriusi Bisnis Listrik dan Tambang Emas

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyatakan, jumlah industri perhiasan dan aksesori di dalam negeri mencapai 36.636 perusahaan.

Nilai produksinya menyentuh Rp 10,45 triliun per tahun. Tenaga kerja yang terserap mencapai 43.348 orang.

BACA JUGA: BI Imbau Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit

Industri perhiasan dan permata juga mampu menghasilkan devisa USD 3,31 miliar atau sekitar Rp 43 triliun.

’’Negara tujuan ekspor produk perhiasan Indonesia adalah Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Emirat Arab. Juga, ke sejumlah negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Denmark, serta Swedia,’’ jelas Gati kemarin (4/11).

BACA JUGA: Pedagang Ogah Sembelih Sapi di Rumah Pemotongan Hewan

Kondisi perekonomian dunia yang belum stabil tidak terlalu memengaruhi permintaan ekspor IKM perhiasan di Indonesia.

Hal itu terlihat dari nilai ekspor perhiasan dan permata sebagai komoditi yang terus memberikan nilai positif pada nilai ekspor nonmigas setiap bulan.

’’Pada Maret 2015, nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai USD 538,4 juta atau meningkat 24,15 persen jika dibandingkan dengan Februari 2015,’’ katanya.

Untuk meningkatkan daya saing di pasar ekspor, Kemenperin membentuk lembaga sertifikasi yang bertugas memberikan sertifikat global terhadap perhiasan dan permata asal Indonesia.

Selain itu, ada pelatihan dan pendampingan tenaga ahli desainer di sentra-sentra produksi maupun di perusahaan-perusahaan secara langsung (on company).

Pelatihan utamanya diberikan agar ukuran dan bentuk perhiasan dapat homogen, potongan bisa facet, serta batu mulia dapat diukir dengan menggunakan teknologi modern.

Kementerian juga memberikan bantuan berupa mesin dan peralatan serta memfasilitasi kegiatan promosi dan pemasaran melalui pameran dalam dan luar negeri.

’’Kami juga membentuk pusat pasar perhiasan dan batu mulia di daerah,’’ ungkapnya. (dee/c5/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Strategi Samsung Dongkrak Penjualan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler