Industri Surat Kabar Kian Optimistis

Sabtu, 10 Juli 2010 – 07:21 WIB

JAKARTA - Industri surat kabar semakin optimistisIni karena perkembangan industri media cetak ini semakin prospektif

BACA JUGA: Siapkan Empat BUMN Akuisi Inalum

"Pendapatan dari iklan dan oplah sudah mengalami kenaikan signifikan sehingga tak ada lagi pesimisme di industri ini seperti pada 2008 lalu," kata Ketua Serikat Penerbitan Surat Kabar (SPS) Dahlan Iskan di sela Kongres SPS di Jakarta di Annex Building, Jl
MH

BACA JUGA: BMW Rajin Rilis Produk Baru

Thamrin, di Jakarta tadi malam (9/7)


Dahlan mengatakan secara bertahap pendapatan iklan dan oplah industri surat kabar secara average telah mengalami perbaikan

BACA JUGA: Waspada Pemalsuan Franchise Waralaba

Pada 2009 pendapatan iklan naik 5 sekitar persen dibanding 2008Sementara sampai kuartal I 2010 sudah ada kenaikan sekitar 10 persen di sektor ini dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk oplah walau pada 2009 walau masih ada penurunan sekitar lima persen, sampai triwulan I tahun ini oplah stabil"Ternyata kekhawatiran yang luar biasa besar akan kemungkinan matinya industri Koran karena banyaknya media yang tutup pada 2008 bukan merupakan trenItu karena struktur media yang tutup itu tiak baik sehingga tak bisa bertahan dalam tantangan krisis global," jelasnya.

"Karena itu kami menggelar Pressmart Indonesia Print Media Award 2010 untuk kali pertamaAjang penghargaan untuk desain terbaik media cetak agar semua media terus bisa semangat dalam berkarya," imbuhnyaDia menambahkan untuk terus berkembang industri surat kabar juga harus kompakSalah satunya bisa diwujudkan dengan kesediaan untuk mereka bergabung dalam satu portal bersama yakni, Bataviase.Com. 

"Saat ini masih ada 23 surat kabar yang bersedia bergabung dalam portal tunggal surat kabar Indonesia iniDari data SPS telah ada 10 juta pemirsa dan dengan lima juta pengaksesJumlah itu cukup besar, apalagi semakin banyak surat kabar yang tergabung," katanya  Dahlan berharap dalam kongres SPS ke depan akan ada sarasehan yang akan menempilkan testimoni para penerbit surat kabar yang telah bergabung dalam portal tersebut"Dari situ bisa diketahui apa saja manfaatnya dan bisa menarik pada surat kabar lain untuk bergabung," jelasnya

Pengamat ekonomi Bustanul Arifin sepakat jika penerbit surat kabar harus kompakBergabungnya surat kabar dalam satu portal bisa menjadi salah satu usaha melakukan penghematan kertas koran agar harga kertas tak mengamai kenaikan terlalu tinggi"Ini merupakan salah satu bentuk diversivikasi dengan melakukan usaha untuk menyajikan berita dengan mengarah ke web based media," jelasnya

Tetapi, dengan catatan harus mencari pemasukan lewat iklan yang lebih besar daripada media cetakKarena itu, para pelaku bisnis surat kabar juga bisa melakukan  bisnis media salah satunya dengan semakin kreatif dan inovatif dengan menghasilkan karya baru yang digemari pembaca"Sebab, jika tidak ada penghematan dari penggunaan kertas maka jika terjadi kenaikan harga kertas koran maka media akan mengamlami kesusahan luar biasaSeperti pada 2008 kala harga kertas Koran naik hingga di atas USD 700 dolar per metrik ton

"Kala itu, harga kertas naik sangat tinggi terutama pada akhir Mei 2008 sampai sekitar 30 persen dari harga biasanya," katanyaPada 2008, kenaikan harga kertas disebabkan karena harga komoditas dunia seiring krisis ekonomi global yang mendongkrak harga minyak mentah dan gas bumi"Semua kaget, sebab baru pertama kali dalam sejarah harga komoditas menanjak seiring kenaikan harga minyak mentah dan gasIndustri surat kabar pun kaget dan banyak yang tidak tahu akan ke arah mana," jelasnya.

Banyak di antara pelaku bisnis media, lanjutnya," melakukan inovasi menghadapi kenaikan harga kertasPertama, mengurangi halaman, mengurangi jumlah kolom dan berbagai hal untuk menekan penggunaan kertas."

Untungnya pada awal 2009 krisis ekonomi global mereda dan membuat harga kertas terkoreksi menjadi sebesar USD 600-700 per metrik ton"Hal ini lah yang harus kita pertahankan dengan mencarikan solusi erhadap berbagai masalahKarena, dengan ini bisa terjadi adalah skenario optimistis di mana harga kertas koran akan berada di kisaran USD 600-700 per metrik ton," jelasnya.

Selain itu, untuk menekan harga kertas koran juga bisa dengan meredam dominasi pasar skunder terhadap penentuan harga kertas"Hal ini agar jangan sampai usaha spekulasi dari para pelaku pasar membuat harga kertas melambung tak sesuai dengan supply and demand (penawaran dan permintaan, Red)," jelasnya.

Pemerintah, menurutnya, juga harus berperan dalam hal iniSalah satunya adalah dengan memberikan insentif bagi industri yang mempergunakan atau memproduksi kertas dari kertas bekas.(luq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Manajemen Baru Telkom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler