Pilkada Jawa Timur

INES: La Nyalla Paling Pas Gantikan Pak De Karwo

Senin, 23 Oktober 2017 – 19:43 WIB
La Nyalla Mattalitti dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ketujuh MPW PP Jatim di Hotel Alana Surabaya, Selasa (21/3) siang. Foto: INDOPOS/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Empat tokoh Jawa Timur (Jatim) yakni Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, La Nyalla Machmud Mattalitti, Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini siap bersaing menjadi pengganti Gubernur Jatim Soekarwo alias Pak De Karwo.

Berdasarkan hasil survei Indonesia Network Election (INES), La Nyalla adalah rupakan sosok yang tepat menggantikan Pak De Karwo memimpin Jatim lima tahun ke depan.

Direktur Eksekutif INES Widodo Tri Sektianto mengatakan, dari tingkat leadership maka tokoh yang dianggap paling menginspirasi atau memberikan teladan La Nyalla.

“Dia meraih suara tertinggi yakni 73,7 persen,” kata Widodo, Senin (23/10).

BACA JUGA: Khofifah Makin Rajin Temui Para Kiai di Jatim

Posisi kedua ada Tri Rismaharini yang saat ini menjabat wali kota Surabaya dengan raihan 72,4 persen. Sedangkan Khofifah 71,8 persen dan Syaifullah Yusuf 67,2 persen.

Survei digelar 6-16 Oktober 2017 melibatkan 2718 responden dengan mengunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error kurang lebih 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

BACA JUGA: Gerindra Bentuk Poros Tengah, Prabowo Setuju Usung La Nyalla

Widodo melanjutkan, dari sisi kapabilitas Gus Ipul paling rendah yakni hanya meraih 70,5 persen. Di atas Gus Ipul, bertengger Khofifah dengan raihan 74,7 persen, Tri Rismaharini 74,9 persen.

“Yang mengejutkan adalah La Nyalla, karena memiliki kapabilitas yang tertinggi untuk memimpin Jawa Timur dengan raihan 78,4 persen,” katanya.

BACA JUGA: Ribuan Warga Terancam Tak Bisa Ikut Pilkada Jatim

Dari sisi akseptabilitas Gus Ipul kembali di posisi terendah yakni 63,2 persen. Kemudian, di atasnya ada Risma 71,8 persen, Khofifah 70,7 persen. “Dan lagi-lagi yang tertinggi tingkat akseptabilitas adalah La Nyalla 74,3 persen,” ujarnya.

Dia menjelaskan, akseptabilitas menggambarkan seorang pemimpin yang bisa diterima dan bekerja sama dalam hal positif dengan berbagai kalangan. Tokoh tersebut tidak xenophobis.

Menurut dia, seorang pemimpin dikatakan tidak xenopobhis jika tak merasa takut, khawatir, curiga terhadap kedatangan dan keberadaan orang, suku, maupun bangsa lain di daerahnya, sepanjang mereka memiliki komitmen terhadap kemajuan dan pembangunan daerah yang mereka datangi atau tempati.

“Di sinilah sosok La Nyalla dianggap paling mampu oleh masyarakat Jawa Timur,” tegasnya.

Lebih lanjut Widodo memaparkan, saat responden ditanya siapakah yang akan dipilih sebagai gubernur, 21,3 persen memilih La Nyalla. Kemudian, 19,1 persen memilih Risma, 16,3 persen Khofifah dan 10,8 persen Gus Ipul.

“Selebihnya 32,5 persen belum menentukan pilihannya,” ujar Widodo. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... La Nyalla Berpotensi Menang di Pilgub Jatim


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler