jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat, pada Januari 2019, kelompok makanan berkontribusi sebesar 2,87 persen terhadap inflasi.
Sementara itu, inflasi Kaltim berada di level 0,56 persen. Indeks harga konsumen (IHK) juga mengalami perubahan dari 138,45 pada Desember 2018 menjadi 139,22 pada Januari 2019.
BACA JUGA: Inflasi Januari 2019 Terendah Sejak 2017
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga atau yang biasa disebut inflasi dan deflasi di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
BACA JUGA: Wakil Rektor IPB Apresiasi Mentan Amran Jaga Inflasi Sektor Pangan
Secara tahun ke tahun, inflasi Kaltim sebesar 3,48 persen. Hal itu dipengaruhi peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,87 persen.
Setelah itu diikuti oleh kelompok sandang sebesar 0,82 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,22 persen).
BACA JUGA: Tantangan Inflasi pada Tahun Politik
Kemudian, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,13 persen), dan kelompok kesehatan (0,06 persen).
“Sementara itu, untuk kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi sebesar minus 0,79 persen,” kata Atqo kepada Kaltim Post di Kantor BPS Kaltim Jalan Kemakmuran, Samarinda, Jumat (1/2).
Untuk andil positif, tambah Atqo, kelompok bahan makanan sebesar 0,555 persen. Setelah itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,058 persen, kelompok sandang (0,045 persen), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,026 persen).
Kemudian, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,012 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,003 persen.
Untuk kelompok transportasi dan komunikasi memiliki andil negatif sebesar minus 0,143 persen.
“Jika kita rincikan menurut kota, pada Januari, Samarinda mengalami inflasi sebesar 0,60 persen dengan IHK 138,85. Sementara itu, Balikpapan mengalami inflasi 0,50 persen dengan IHK 139,72,” ujar Atqo.
Pada Januari 2019, Inflasi tahun kalender Samarinda sebesar 0,60 persen. Inflasi tahun ke tahun Samarinda sebesar 3,50 persen.
Sementara itu, inflasi tahun kalender Balikpapan sebesar 0,50 persen dan inflasi tahun ke tahun Balikpapan pada Januari 2019 sebesar 3,45 persen.
“Jika kita lihat, inflasi Kaltim pada awal tahun ini masih menunjukkan angka yang sangat terkendali,” ujar Atqo. (ctr/ndu/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru Diprediksi Terkendali
Redaktur & Reporter : Ragil